HomeBerita UtamaManado City

Bawaslu Ingatkan ASN Hati-Hati, Kawinda: Jejak Digital Bisa Menghukum

Bawaslu Ingatkan ASN Hati-Hati, Kawinda: Jejak Digital Bisa Menghukum

MANADO, JP- Pilkada Kota Manado menuntut Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk bersikap netral, tidak berpihak pada salah satu kandidat.

Hal ini dibenarkan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Manado Marwan Kawinda ketika dikofirmasi jejakpublik.com, Senin (17/08/2020)

“Undang-undang sudah jelas bahwa ASN harus netral di Pilkada. Tidak memihak salah satu calon. Kalau ada yang tidak netral maka akan ditindak tegas. Ada sanksinya,” ujarnya.

Hanya saja, diakui Kawinda, pihaknya belum bisa menindak tegas jika ada ASN tidak netral, mengingat belum ditetapkannya calon kepala daerah oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Manado.

Baca Juga  Hebat! Bupati Ini Bagi-bagi 100 Unit Rumah Gratis Untuk Warganya di Tengah Pandemi, Alasannya Bikin Terharu

“Untuk saat ini Bawaslu belum bisa menindak tegas ASN yang tidak netral, apalagi memprosesnya karena belum ada penetapan calon,” katanya.

Namun demikian, Kawinda mengingatkan kepada ASN untuk berhati-hati. Pasalnya, jika sudah ditetapkan calon maka akan ditindak tegas ASN yang tidak netral.

“Jika kandidat sudah ditetapkan menjadi calon maka jejak digital bisa menghukum. Maka kami himbau ASN untuk lebih berhati-hati. Harus tetap netral. Jangan berpihak pada salah satu calon. Sanksi menanti bagi ASN yang tidak netral,” jelasnya.

Menurut Kawinda, harusnya ASN menjadi teladan bagi masyarakat menghadapi Pilkada Serebtak 2020. Karena ASN ada aturannya.

Baca Juga  Keluar Masuk Manado Tak Perlu Surat Keterangan Sehat

“Sekalipun Bawaslu belum bisa bertindak tegas saat ini, namun kami yakin ASN tidak netral akan mendapat sanksi dari publik, kehilangan kepercayaan.. Dan ini bisa merugikan kandidatnya. Karena saat ini masyarakat makin cerdas dan sudah tahu aturan Pemilu,” tukasnya.

Senada disampaikan Koordinator Divisi Pengawasan, Humas dan Hubal Bawaslu Manado Taufik Bilfaqih.

“Kita hanya bisa imbau agar ASN berhati-hati. Sebab, kelak, jika kandidat definitif sebagai calon, maka jejak digital bisa menghukum,” tandas Taufik. (JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0