MANADO, JP- Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI, Jerry Sambuaga memberikan perhatian yang besar kepada para petani dan nelayan di Sulawesi Utara.
Salah satu yang dilakukannya adalah dengan menghidupkan Sistem Resi Gudang (SRG), fasilitas yang diberikan pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan RI untuk membantu para petani dan nelayan di Sulut.
“SRG merupakan fasilitas yang diberikan pemerintah, khususnya Kementerian Perdagangan RI untuk membantu petani dan nelayan. Sedikitnya 20 komoditas yang bisa masuk dalam SRG,” ujarnya kepada wartawan usai Rapat Koordinasi Pengembangan Sistem Resi Gudang di Provinsi Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, dan Maluku Utara di Manado, Sulawesi Utara yang dilaksanakan di Hotel Swiss Bell Maleosan Manado, Kamis (15/04/2021)
Disebutkan Wamendag milenial berusia 35 tahun ini, pemerintah telah membangun 123 gudang untuk SRG, 4 diantaranya di Sulut yang berlokasi di Desa Teep Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel), di Desa Mogoyunggung Kabupaten Bolmong, di Kota Bitung dan di Tahuna Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Menurut politisi Partai Golkar ini, SGR akan memberikan alternatif solusi bagi para nelayan dan nelayan dalam menghadapi fluktuasi harga komoditi.
“Mekanisme SRG sederhana saja. Pada saat panen, petani atau nelayan bisa menyimpan komoditas di gudang dan nantinya menjualnya saat sudah tak musim panen. Karena biasanya ketika musim panen harga komoditi turun, namun ketika harga sudah naik petani atau nelayan bisa jual komoditasnya,” bebernya.
Selain berpotensi menjadi instrumen pengendalian harga, lanjut lulusan Bachelor of Arts in Politics, University of San Francisco (2006). Master of International Affairs in International Security Policy, Columbia University (2008). Doktor Ilmu Politik, Universitas Indonesia (2016) ini, SRG juga menjadi pendukung peningkatan ekspor produk komoditas lokal Indonesia ke pasar global.
Diakui anggota Komisi I DPR RI periode 2014-2019 dari Partai Golkar dapil Sulut ini, hingga kini SGR ini belum berjalan baik, namun bisa maksimal ketika melibatkan pihak swasta.
“Makanya hari ini kami kumpulkan kepala daerah, pelaku usaha dan pihak terkait untuk dicari jalan keluarya agar SGR berjalan lebih baik dan maksimal,” katanya.
Ditegaskan putra dari Theo L Sambuaga, mantan Menteri Negara Perumahan Rakyat dan Pemukiman Indonesia pada era pemerintahan B.J. Habibie ini, dengan skema SRG diharapkan petani dan nelayan bisa terjaga kesejahteraannya.
“Apalagi Provinsi Sulut, termasuk Gorontalo, Maluku, dan Maluku Utara adalah penghasil ikan yang dapat diresigudangkan, sehingga menjadi daerah yang potensial untuk implementasi SRG perikanan,” tandas Doktor Ilmu Politik termuda dari Universitas Indonesia ini.
Sementara itu, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Sidharta Utama menekankan pentingnya dukungan para kepala daerah dan pemerintah daerah dalam implementasi SRG di daerah masing-masing melalui kebijakan yang mendorong pemanfaatan SRG, infrastruktur, pembentukan kelembagaan SRG, serta koordinasi aktif di antara pemangku kepentingan terkait.
Diakui Sidharta, SGR di Sulut dan bahkan di Grorontalo, Maluku dan Maluku Utara. tidak beroperasi. Hal ini dikarenakan dukungan dan kerja sama dengan pemerintah daerah yang belum optimal, kesiapan dan dukungan kelembagaan SRG yang belum optimal;, infrastruktur yang kurang memadai; kesulitan mencari pengelola gudang yang berkompeten atau belum sejalannya memiliki konsep bisnis pengelola gudang yang sudah ada dengan konsep SRG; masih terbatasnya akses pasar; serta terbatasnya pemahaman petani, nelayan, serta pelaku usaha tentang SRG.
“Dukungan semua pemangku kepentingan dalam pengembangan SRG secara nasional sangat diperlukan. Hal itu untuk mencapai tujuan SRG yang lebih besar yaitu pemberdayaan pelaku UKM, peningkatan daya saing komoditas, serta sebagai alternatif instrumen tata niaga dan distribusi komoditas,” tukas Sidharta.
Diketahui, dalam Rakor tersebut juga hadir Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara, Edwin Kindangen mewakili Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, delapan Kepala Daerah Tingkat II yang telah memiliki Gudang SRG beserta sarananya, serta Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta, Paulus Lumintan; serta Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy N Mandey. (JPc)
COMMENTS