HomeBerita UtamaNasional

Presiden Jokowi Pakai Baju Adat Suku Sabu NTT Di Sidang Tahunan MPR, Begini Filosofinya

Presiden Jokowi Pakai Baju Adat Suku Sabu NTT Di Sidang Tahunan MPR, Begini Filosofinya

JAKARTA, JP- Provinsi Nisa Tenggara Timur (NTT), khususnya Pulau Sabu begitu spesial di Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2020 dan Pidato Kenegaraan dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan RI yang berlangsung di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (14/08/2020).

Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tiba di Gedung Nusantara sekitar pukul 08.25 WIB untuk menghadiri sidang tahunan tersebut tampak mengenakan pakaian adat khas Sabu.

Baju adat yang dikenakan kepala negara itu nampak megah dengan warna hitam yang dikombinasikan dengan corak emas khas Auku Sabu.

Jokowi didampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang mengenakan setelan jas warna hitam dan Ketua MPR disambut oleh Sekretaris Jenderal MPR Ma’ruf Cahyono, Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, dan Ketua DPD La Nyalla Mattalitti.

Baca Juga  Tim Sukses Bangga, MOR-HJP Paslon Tanpa Pencitraan, Tanpa Settingan

Adapun agenda sidang tahunan ini dilaksanakan pada dua sesi. Sesi pertama dimulai pada pukul 09.00 WIB. Sesi kedua akan dimulai pada pukul 14.00 WIB.

Pejabat yang hadir secara fisik wajib mengenakan masker dan menjaga jarak guna mencegah penyebaran virus corona.

Mereka adalah Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Politik, Hukum, dan Keamanan  Mahfud MD, Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy. Lalu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Kapolri Jenderal Idham Azis, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Sedangkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono hadir secara virtual.

Baca Juga  30 Juni, Jokowi-Ma'ruf Ditetapkan sebagai Capres-Cawapres Terpilih

Sedangkan anggota DPR, MPR, dan DPD yang hadir secara fisik di Kompleks Parlemen, jelas Bambang, sebanyak 161 anggota. “Serta kehadiran virtual sebanyak 274 anggota,” bebernya.

FILOSOFI BAJU ADAT SUKU SABU

Sebagaimana Informasi yang dirilis Kantor Staf Presiden, ada filosofi di balik baju Jokowi yakni Pulau Sabu adalah pulau terdepan di bagian ujung selatan Indonesia.

Selain itu, Jokowi juga ingin menunjukkan bahwa Indonesia kaya dengan seni kriya, salah satunya tenun yang merupakan bagian dari kekayaan budaya nusantara.

Dengan mengenakan pakaian tradisional, Jokowi juga ingin mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mencintai Indonesia, mencintai produk-produk Indonesia yang juga banyak diproduksi oleh masyarakat lokal/UMKM.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pakaian adat ini memiliki nama sama dengan daerah asalnya yang mendiami Pulau Hai Rawu di daerah Sabu, Kabupaten Kupang yakni bernama Sabu.

Baca Juga  Kejati Sulut Eksekusi 433 Kasus Pidum Dan 11 Perkara Pidsus, Selamatkan Rp2,3 M Uang Negara

Baju adat suku Sabu untuk laki-laki berbeda dengan perempuan. Pada laki-laki atasannya menggunakan kemeja putih lengan panjang, sedangkan bawahannya maupun selendang yang dikenakan merupakan sarung tenun.

Selain itu pada bagian kepala terdapat ikat kepala yang disebut lehu ketu. Ikat kepala ini berupa mahkota dengan tiga tiang yang terbuat dari emas.

Adapun aksesoris lainnya berupa kalung disebut mutisalak, kalung habas, sepasang gelang emas, dan sabuk yang memiliki saku.

Sementara itu pada perempuan baju adat suku sabu ini berupa kebaya dan juga dikombinasikan dengan sarung tenun yang membalut di sekeliling kebaya. Pada bagian pingga wanita suku sabu juga dilengkapi dengan sabuk berupa pending atau ikat pinggang. (JPc/bc/okz)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0