MANADO, JP- Wakil Gubernur Sulawesi Utara Drs Steven Kandouw terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Komite Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sulut 2020-2024, dalam sidang Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI Sulut yang berlangsung di Hotel Gran Puri Manado, Sabtu (27/03/2021).
Sebelumnya, Kandouw diajukan sebagai calon tunggal setelah mengantongi dukungan 35 Pengurus Cabang Olahraga Provinsi dan 12 Pengurus KONI kabupaten/kota, sehingga sidang Musorprov KONI Sulut yang dipimpin oleh Harley Mangindaan ini pun memutuskan Kandouw sebagai Ketua Umum KONI.
Dalam sambutan usai terpilih, Kandouw menyampaikan terima kasih atas dukungan dan kepercayaan ini.
“Saya akan membawa dan menjadikan KONI Sulut, tidak hanya meraih prestasi, tetapi juga sebagai alat pemersatu masyarakat olahraga di daerah ini,” tegasnya.
Menurut Kandouw, olahraga memberi banyak inspirasi, prestasi dan mewujudkan persatuan bagi bangsa dan negara Indonesia, khususnya persatuan kita di Sulut.
“Yang bisa satukan kita adalah olahraga. Jadi KONI Sulut selain dorong meraih prestasi, mari kita utamakan persatuan,” jelasnya.
Kandouw berharap insan olahraga harus menghilangkan batas-batas yang berlatar agama, suku apalagi politik.
“Dalam olahraga, kita benar-benar murni berprestasi dan bersatu untuk Sulut,” tandasnya.
Sebelumnya, Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE membuka Musorprov KONI Sulut 2021 ini.
Dalam sambutan, Olly mengingatkan agar KONI Sulut mendorong atlet lokal untuk tampil di tingkat nasional dengan tidak mengambil atlit dari luar Sulut.
Selain itu, Olly yang merupakan Ketua Umum KONI Sulut Periode 2016-2020 ini juga meminta agar Kabupaten/ Kota terus membina cabang olahraga. (JPc)
.
Berikut ini 6 poin penting yang disampaikan Ketua Terpilih Steven Kandouw untuk kemajuan KONI Sulut:
Pertama, penyiapan bibit atlit yang mumpuni, terlatih dan bisa berprestasi di ajang nasional pun internasional. Kita sepakat untuk jangan lagi membeli atlit dari luar Sulut. Kita punya segudang atlit yang berjaya di Cabor apapun.
Kedua, Pembenahan infrastruktur olahraga di beberapa tempat diantaranya Manado, Minut, Bitung, Minahasa.
Ketiga, Kesiapan SDM yang memiliki mindset yang bisa merangkul baik pengurus maupun atlit di semua Cabor.
Keempat, Anggaran untuk kegiatan olahraga dikelola KONI Sulut, dan tidak hanya terbatas pada instansi Dispora diantaranya anggaran untuk menuju PON Papua 2021.
Kelima, Iven setiap Cabor juga didorong selain untuk mempersiapkan para atlit untuk suatu iven yang lebih besar, akan tetapi juga untuk iven-iven daerah.
Keenam, Integritas yang harus dimiliki setiap pengurus Cabor olahraga untuk memenej anggaran yang dialokasikan, dan sikap terbuka terhadap pengelolaan anggaran. (*)
COMMENTS