FOTO: Stefanus Sampe Ph.D
MANADO, JP – Sedikitnya 5 bakal calon (balon) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekprov) Sulawesi Utara (Sulut) mengikuti asesmen tes dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya Sekretaris Daerah Provinsi Sulut, bertempat di ruang CAT Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Selasa (23/8/2022), setelah kelimanya telah dinyatakan lulus seleksi administrasi.
Mereka adalah Fransiscus Engelbert Manumpil, SPi., M.Env., Mgmt., Steve Hartke Andries Kepel, ST., M.Si, dr. Debie K.R Kalalo, MSc., PH., Fery Roby Jones Sangian, S.Sos., MAP., dan Izak Robert Paul Rey, SE. M.Si.
Kegiatan yang dibuka oleh Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Sulut Dr Praseno Hadi Ak MM ini, merupakan salah satu tahapan dalam proses seleksi terbuka yang bertujuan untuk menggali potensi dan kompetensi yang dimiliki oleh setiap peserta.
“Hal ini dimaksudkan untuk menjawab kebutuhan Pemprov Sulut akan seorang sekretaris daerah yang memiliki kompetensi dan kapabilitas serta mampu menjadi motor penggerak roda pemerintahan kedepannya,” ujarnya.
Dikatakan Praseno, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut membutuhkan sosok pemimpin yang dapat mengayomi 10 ribu PNS yang mengabdi di sini.
“Oleh sebab itu jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) sebagai jabatan puncak dalam pemerintahan sudah sepatutnya dijabat oleh orang terpilih yang bukan hanya cakap dan qualified tapi juga memiliki sense of belonging terhadap para pegawai dan merangkul mereka sebagai keluarga besar Pemprov Sulut,” papar Pj Sekprov Sulut Praseno Hadi.
Terkait hal ini, Pengamat Politik dan Pemerintahan Sulut Stefanus Sampe Ph.D mengatakan kelima balon Sekprov layak mengikuti seleksi terbuka tersebut.
“Kalau menurut kita kelima calon sekprov itu, semuanya memiliki kemampuan yg mumpuni di bidang tatakelola pemerintahan, politik dan sosial kemasyarakatan,” ujarnya.
Meskipun demikian, lanjutnya, kemampuan mereka harus menjawab kepentingan pemerintah dan masyarakat Sulut. Pasalnya, saat ini Sulut sedang berupaya menjadi pintu gerbang pasifik dan menjadi daerah yg terbuka bagi investasi dan pariwisata.
“Sentuhan-sentuhan dengan negara-negara lain terutama dengan negara-negara tetangga pasti terjadi. Ini juga menuntut birokrasi yang punya wawasan internasional,” katanya.
Menurut dosen Fisip Unsrat Manado jebolan universitas luar negeri ini, Sulut membutuhkan sosok Sekprov yang memiliki pengalaman internasional.
“Saat ini dan ke depan, daerah Sulawesi Utara ini memerlukan sosok Sekretaris Provinsi yang bukan hanya memiliki wawasan internasional, tetapi juga memiliki pengalaman-pengalaman internasional. Sekprov ke depan harus memiliki skill tambahan yaitu pandai bernegosiasi dengan pemerintah dan investor dari negara-negara lain. Apalagi di era keketuaan Indonesia di G20 ini,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS