Bacaan Injil: Matius 3: 13-17:
“Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: “Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?”
Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Dan Yohanespun menuruti-Nya.
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya lalu terdengarlah suara dari sorga s yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan”.
Refleksi
Yesus tidak berdosa. Tetapi mengapa Yesus menyerahkan diri-Nya untuk dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di sungai Yordan? Yohanes mewartakan suatu baptisan untuk pertobatan dari dosa-dosa (Luk. 3:3). Pada penyerahan diri penuh kerendahan hati dalam “bapstisan” ini, Yesus melihat suatu bayangan “permandian” penuh darah di atas kayu salib. Baptisan Yesus adalah awal dan penerimaan dari misi-Nya sebagai Hamba Allah Yang Menderita (Yes 42: 1-4). Ia membiarkan dirinya dihitung di antara para pendosa. Yesus menyerahkan diri-Nya seutuhnya kepada kehendak Bapa. Dari cinta-Nya, Yesus menerima dengan rela baptisan ini untuk penghapusan dosa-dosa kita. Tahukah kita, apa makna sukacita dari percaya dan penyerahan diri kepada Allah?
• Baptisan Yesus – permulaan dari suatu penciptaan baru
Bapa menyatakan segala perkenanan-Nya dalam diri Putra-Nya dan berbicara secara jelas agar semua boleh mendengarkan-Nya. Roh Kudus juga hadir demi pengurapan bagi Yesus untuk pelayanan-Nya, yang dimulai sejak saat Ia muncul dari air di Sungai Yordan. Yesus menjadi sumber Roh Kudus bagi semua yang datang dan percaya kepada-Nya. Pada Baptisan Yesus ini, Surga terbuka dan air dikuduskan oleh masuknya Yesus ke dalamnya dan Roh Kudus, memberi signal tentang dimulainya suatu penciptaan baru, suatu kreasi baru.
• Surga akan dibuka bagi mereka yang rendah hati di hadapan Tuhan.
Bagaimana kita dapat masuk ke dalam misteri keselamatan Yesus yang menrendahakan diri sendiri dan membiarkan diri-Nya dibaptis? Gregorius dari Nazianzus (329-389 M), seorang Bapa Gereja mengatakan sebagai berikut:
“Marilah kita dimakamkan bersama Kristus oleh pembaptisan agar boleh bangkit bersama Dia; marilah kita turun ke bawah dengan Dia untuk dibangkitkan bersama Dia; dan marilah kita bangkit bersama Dia agar boleh dimuliakan bersama Dia.”
Sungguhkan kita melihat hidup kita masing-masing ditransformasi ke dalam keserupaan dengan Kristus? Dan sungguhkah kita hendak menjadi alat efektif dari Injil? Lihatlah secara teliti, kerendahan hati Yesus dan mohonkan pada Roh Kudus untuk membentuk sikap yang sama ini di dalam hati kita. Kesungguhan hati kita, akan membuka surga bagi kita dan bagi semua yang percaya.
• Roh Kudus mentrasnformasi kita ke dalam keserupaan dengan Yesus.
Tuhan Yesus selalu hadir dan siap untuk membawa kebaharuan dan membentuk kita kembali di dalam keserupaan dengan Dia melalui karunia dan karya Roh Kudus dan Ia mengurapi kita untuk misi-Nya sebagai utusan dari Kerajaan kebenaran (kebaikan moral), damai dan sukacita (Rm 14: 17). Kita dipanggil menjadi “terang” dan “garam” dari Kerajaan-Nya yang menyebarkan keindahan dan aroma belaskasih dan kebaikan-Nya kepada semua yang berada di sekitar kita (Mat 5:13, 15-16). Tuhan Yesus ingin agar cinta dan kebenaran-Nya bersinar melalui kita agar orang lain boleh menemukan kehidupan baru, kebebasan, dan sukacita di dalam Roh Kudus. Mintalah kepada Tuhan Yesus untuk memenuhimu dengan Roh Kudus-Nya agar Anda boleh menyebarkan sukacita Injili kepada mereka yang dekat denganmu.
Doa
“Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan Roh Kudus-Mu dan dengan api cinta dan kebaikan-Mu. Kiranya saya boleh selalu menemukan sukacita dan kegembiraan dalam Dikau, agar saya boleh menyenangkan-Mu dalam melakukan kehendak Bapa dan menjalankan kehendak-Nya”. Amin.
John Lebe Wuwur, OCD
Sacred Heart Church Sonder,
Minahasa, North Sulawesi.
COMMENTS