Oleh: Dra. Ivonne R.J Kawatu
Tahun Baru Imlek 2571 dirayakan oleh seluruh Umat Tri Dharma. Bagi masyarakat Tionghoa yang dikenal dengan budaya yang sangat kuat dan mengakar tentu dimanapun mereka tinggal, mereka tetap merayakannya.
Tahun Baru Imlek dihitung berdasarkan peredaran bulan mengelilingi bumi. Yakni, peredaran satu tahun adalah lingkaran yang dikatakan “gwan” artinya sebagai awal atau titik pertama permulaan kehidupan dunia yang baru saja meninggalkan malapetaka, atau dikatakan penyucian alam.
Di mana pada saat menjelang imlek banyak turun hujan, yang merupakan simbol pencucian semua yang lama dan membawa pergi kotoran sehingga menjadi bersih.
Untuk itulah maka hari raya Imlek menjadi momentum ihktiar manusia guna mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa sekaligus menguji dan mengevaluasi serta introspeksi diri dalam pembaharuan pikiran serta tindakan yang luhur dan berkenan pada sang pencipta.
Moment Tahun Baru Imlek ini juga dikenal dengan tradisi bagi-bagi angpao di mana yang berkelebihan dapat menyisihkan bagi sesama yang membutuhkan.
Sementara itu, bagi Pemprov Sulut, di bawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey-Wakil Gubernur Steven Kandouw (OD-SK), Tahun Baru Imlek sangatlah menghargai dan mendukung budaya yang dimiliki oleh warga negara China, di mana keturunan Tionghoa banyak tinggal di Sulawesi Utara yang selama ini mampu membaur, peduli terhadap kehidupan sesama dan eksistensi di lingkungan sekitar, sehingga hubungan persaudaraan dan kerukunan tetap terjaga bahkan nyata berkontribusi dalam memajukan pembangunan di Sulawesi Utara.
Sebagaimana ajaran Tri Dharma menjadi nilai-nilai luhur di balik semua tradisi, dan Imlek bukan hanya berurusan dengan Tuhan dan para kongconya tapi juga berurusan dengan masyarakat sekitar yang dapat memberikan kontribusi positif, dengan keyakinan dan optimisme bahwa hari esok akan menjadi lebih baik dari hari ini.
OD-SK sendiri dalam setiap kesempatan mengajak masyarakat untuk membangun kebersamaan dan menjaga kerukunan bahkan sangat peduli dengan acara keagamaan budaya, termasuk perayaan Tahun Baru Imlek yang nantinya juga ada Cap Go Meh atau lebih dikenal dengan tapikong di sana ada dukungan dari Pemprov Sulut dalam memeriahkannya untuk menampilkan barongsai, musik bambu dan juga tersedia foto booth bernuansa Gong Xi Fat Cai di salah satu mall untuk memuaskan bagi setiap masyarakat yang ingin berselfie ria.
Perhatian dan dukungan OD-SK sangatlah menjamin bagi umat Tri Dharma dengan tidak pernah membatasi dalam hal ibadah termasuk peribadatan di Klenteng Ban Hing Kiong yang juga menjadi Pusat dimalam Pisah Tahun Imlek 2570 ke 2571.
Marilah di tahun politik ini kita menjaga stabilitas dengan pengawasan extra, baik dari umat tridharma, pemuka agama, dan tokoh masyarakat, juga masyarakat seutuhnya di Sulut untuk memberi hati dalam memperjuangkan dan mempertahankan bumi nyiur melambai, aman, tentram, damai yang makmur dan sejahterah.
Dan sebagai masyarakat yang toleran di hari raya ini kita Bersilahturahmi dengan mengucapkan Selamat Merayakan Tahun Baru Imlek 2571/2020.
Kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa dan Perlindungan Roh Suci serta Sinar Dharma akan menyertai dan memberkati segala upaya dan langkah tindak kita di tahun 2020.
Gong Xi Fat Cai (JPc)
COMMENTS