MINUT, JP- Ketua Umum DPP Laskar Manguni Indonesia (LMI) Tonaas Wangko Pendeta Hanny Pantouw angkat bicara terkait kasus pengrusakan Balai Pertemuan di Tumaluntung, Minahasa Utara, yang digunakan umat muslim di Perumahan Agape untuk beribadah, Rabu (29/1/2020) malam tadi.
Ia mengatakan, pasca insiden pengrusakan telah dilakukan pertemuan Forkopimda Kabupaten Miinut bersama tokoh masyarakat dan tokoh agama.
“Pertemuan ini telah menghasilkan 3 opsi. Pertama, jangan dulu memakai BPU sebagai tempat untuk ibadah. Kedua, BPU akan diperbaiki dulu. Dan ketiga, harus dilengkapi berkas untuk pembangunan mesjid,” ujarnya.
Menurut Pdt Hanny, kejadian ini menjadi pembelajaran baik bagi umat Kristen maupun umat Islam untuk lebih berhati-hati menyikapi sebuah persoalan.
“Mungkin saja ada yang memanfaatkan situasi ini lalu membuat keributan lalu terjadi seperti di Ambon. Ini jangan sampai terjadi. Karena jika tidak ditangani maka kerugian sangat luar biasa.
Nyawa taruhannya dan traumanya bertahun-tahun,” jelasnya.
Pdt Hanny pun menghimbau kedua bela pihak untuk menyerahkan persoalan tersebut kepada aparat kepolisian.
“Apalagi di medsos (Media sosial). Saya minta untuk menahan diri. Jangan memberikan statemen yang berbau provokasi. Sudah ada pertemuan dan ada solusinya. Jadi stop berkomentar di medsos yang memprovokasi warga,” pintanya.
Pdt Hanny meminta kejadian yang sudah terjadi ini menjadi pembelajaran.
“Hal-hati. Yang menyangkut tempat ibadah jangan bertindak sendiri. Hal-jal yang tidak beres sampaikan ke pemerintah dan aparat. Misalnya belum ada ijin sampaikan ke pemerintah dan aparat. Jangan main hakim sendiri baik pribadi ormas karena akan memancing perlawanan dari pihak lain. Itu tidak bagus,” tukasnya.
Pdt Hanny pun mengklarifikasi soal pemberitaan di medsos yang menyebut pelaku pengrusakan tersebut adalah anggota LMI.
“Lalu yang ramai di medsos itu sebut bahwa anggota Laskar Manguni (LMI, red) yang lakukan (Pengrusakan). Saya sudah cek ke Ketua LMI Minut tidak ada anggota LMI yang terlibat di aksi pengrusakan tersebut Ini (Menyebut di medsos bahwa LMI pelaku pengrusakan, red) tidak elok karrna tidak benar,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS