MANADO, JP- Sebagai langkah-langkah antisipatif pencegahan dan penyebaran Covid-19, terhitung mulai tanggal 24 Maret 2020 sampai dengan 29 Mei 2020 kawasan Taman Nasional Bunaken ditutup untuk kunjungan wisatawan mancanegara dan nusantara.
Hal ini tertuang dalam Surat Pengumuman Nomor : PG.02/BTNB/TU/UM/3/2020 tentang Penutupan Sementara Kunjungan Wisata di Taman Nasional Bunaken dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Penutupan sementara kawasan Taman Nasional Bunaken untuk kunjungan wisata alam dengan memperhatikan Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: 01/MENLHK/SETJEN/SET.1/3/2020 tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus Deases (Covid-19) di Kementerian LHK dan Surat Edaran Direktur Jenderal KSDAE Nomor: SE.3/KSDAE/SET/PEG.1/3/2020, sehingga langkah-langkah antisipatif atas semakin berkembangnya wabah Covid-19 dalam penyebaran dan penularan diambil.
Penutupan ini meliputi segala aktivitas wisata diving dan snorkling yang meliputi perairan Pulau Bunaken, Mantehage, Nain, Manado Tua, Siladen serta wilayah pesisir di bagian utara Tanjung Pisok dan bagian selatan Poopoh, Arakan, Wawontulap, Popareng.
Kepala Balai Taman Nasional Bunaken, Farianna Prabaandari menyampaikan bahwa tindakan ini diambil guna memberikan perlindungan kepada masyarakat di sekitar kawasan, petugas pelayanan, pelaku usaha jasa wisata yang beroperasi di kawasan Taman Nasional Bunaken serta wisatawan sendiri.
“Beberapa perwakilan masyarakat Bunaken menanyakan kepada kami, baik melalui saluran telepon call center di nomor 0821-9539-9339, media sosial dan bertanya langsung melalui petugas di lapangan, mengapa kawasan Taman Nasional Bunaken tidak ditutup mengingat penyebaran virus corona,” ujarnya.
Terlebih, lanjutnya di beberapa tempat untuk kunjungan wisata alam di Indonesia juga telah ditutup.
“Ada kekawatiran di masyarakat mengingat himbauan-himbauan dari Pemerintah Pusat dan Daerah terhadap pencegahan penyebaran virus corona, tetapi masih terdapat aktivitas wisata alam di Taman Nasional Bunaken,” katanya.
Memurutnya, sampai per tanggal 22 Maret 2020 di masih terdapat 78 orang wisatawan mancanegara dan 418 orang wisatawan nusantara berkunjung ke kawasan.
“Kami menyadari dengan penutupan kawasan dari segala aktivitas wisata alam akan memberikan dampak ekonomi pada pelaku usaha jasa wisata, tetapi langkah-langkah ini kami ambil adalah demi kebaikan dan kemanusiaan,” jelasnya.
“Mari bersama-sama kita berdoa semoga wabah ini cepat berlalu dan aktivitas wisata alam di Taman Nasional Bunaken segera pulih sebagaimana sedia kala, bilamana ada perubahan dan kebijakan sebelum yang ditentukan kami akan memberitahukan selanjutnya,” ajaknya. (JPc)
COMMENTS