MANADO, JP- Komunitas Penulis Art and Culture atau biasa di sebut KomPac Merupakan sebuah wadah dimana itu menjadi tempat untuk merangkul para mahasiswa untuk belajar menulis. Untuk langkah awal yang dibuat oleh Komunitas ini, mereka mengadakan seminar via online dan launcing pembukaan komunitas ini, Kamis (21/05/2020).
Dskusi online via google meet ini diangkat tema “Read, Discuss, Write” (Membaca, Berdiskusi, Menulis).
Kegiatan yang dimoderatori oleh Gabriel Toang ini, menghadirkan pemantik Padre Timo Ata Leu Ehaq, MA, selaku Dosen Filsafat Sekolah Tinggi Filsafat Seminari Pineleng (STF-SP), Ni Putu Candra Prastya Dewi, M.Pd., sebagai Dosen Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Mpu Kuturan Singaraja Bali dan Ambrosius Loho, M. Fil, sebagai Dosen Unika De La Salle Manado).
Sebuah perbincangan hangat dalam Webinar ini adalah bagaimana kita bisa menulis, dan bagaimana kita bisa memulai sebuah tulisan, termasuk di tengah pandemi Covid-19 ini.
Amborisus Loho yang juga selaku penanggung jawab KomPac mengatakan, menulis harus dijadikan habit (kebiasaan, red).
“Menulis juga mengaktifkan cara berpikir kita untuk mengejawantahkan pemahaman-pemahaman yang diperoleh sebelumnya,” ujarnya.
Karena itu, menurut Ambro, sapaan akrab dosen muda ini, ia mengajak semua orang untuk mulai menulis.
“Menulislah maka kita akan tahu kapan berhenti. Ketika kita menulis, mulailah menulis dengan sederhana, dengan pilihan-pilihan kata yang sederhana, lalu kemudian kita merajut kata-kata sederhana menjadi sebuah kesatuan tulisan,” jelasnya.
Lanjut Ambro, selain itu hal terpenting adalah keberanian harus mulai dijadikan kultur dalam menulis.
“Jika ide-ide sederhana itu terjadi, bukan tidak mungkin, kita menciptakan sebuah karya yang akan dibaca oleh siapapun,” katanya.
Sedangkan Ni Putu Candra Prastya Dewi, yang juga Ketua Umum Komunitas Penulis Art and Cultur Manado Bali ini, mengapresiasi kegiatan webinar ini.
“Kegiatan ini juga membuka pemikiran kita semua bahwa kegiatan menulis adalah kegiatan yang sangat penting dan bermanfaat. Selain bisa mengasah kemampuan dalam menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan, juga meningkatkan kemampuan berfikir kritis kita terhadap suatu permasalahan yang ada di lingkungan sekitar,” katanya.
Ia berharap, semoga kedepannya kegiatan diskusi ini bisa terlaksana kembali dengan topik yang berbeda, sehingga memberikan manfaat yang positif dan membuka wawasan generasi milenial untuk tetap produktif terutama ketika masa pandemi covid-19.
“Dengan diresmikannya komunitas ini (KomPac, red) kedepannya diharapkan dapat melahirkan penulis-penulis muda berbakat dan berkualitas,” harap Dosen STAHN yang akrab di sapa Candra ini seraya berterimakasih kepada media online Jejakpublik.com dan Radio Montini Manado yang sudah mendukung kegiatan ini sehingga berjalan dengan lancar.
Sementara itu, Kegiatan diskusi online ini mendapat respon positif dari kalangan mahasiswa. Seperti yang dikatakan Dina, mahasiswa STAHN Singaraja Bali.
“Kegiatan ini sangat penting, karena di dalamnya kita lebih tahu bahwa meski di tengah pendemi ini kita bisa menuangkan aspirasi melalu tulisan dan tanpa mengurangi makna dalam belajar, sehingga kegiatan menulis sangat bagus diterapkan dalam masa pandemi Covid-19,” ucapnya.
Selain itu juga, menurut Dina, materi diskusi ini sangat bermanfaat karena para narasumber memsharing pengalamannya yang luar biasa dalam hal menulis.
Senada disampaikan Melda, mahasiswa STAHN Singaraja Bali.
“Webinar yang sudah dilaksanakan sudah sangat baik, mengingat akan pentingnya berbagai informasi yang sudah dishering dan beberapa informasi sangat detail yang telah diberikan oleh narasumber sangat menginspirasi kami untuk selalu giat dalam menulis,” tandas Melda, mahasiswa STAHN Singaraja Bali. (R131)
COMMENTS