MANADO, JP- Nama Julyetha Paula Amalia Runtuwene (JPAR) kian mengkristal sebagai kandidat yang akan diusung Partai Nasdem menjadi calon walikota Manado.
Hal ini menyusul mulai menipisnya peluang suami tercinta GS Vicky Lumentut (GSVL) menjadi calon gubernur (Cagub) dari Partai Nasdem. Sosialisasi yang awalnya gencar dilakukan GSVL bersama relawannya, kini nama GSVL mulai meredup menjelang penentuan calon kepala daerah. Justru nama Vonny Anneke Panambunan (VAP) dan Elly Engelbert Lasut (E2L) tengah bersaing memperebutkan tiket cagub dari Partai Nasdem. Strategi keduanya pun mulai dimainkan. VAP gencar bersosialisasi lewat aksi pedulinya yang cukup menghebohkan warga, sementara E2L intens membangun komunikasi dengan DPP partai politik.
Melihat kansnya makin menipis, GSVL mulai mengambil ancang-ancang ingin melanjutkan perjuangan 10 tahun kepemimpinannya.
Sebenarnya masih ada “pendampingnya” Wakil Walikota Manado Mor D. Bastian yang bisa dia harapkan melanjutkan kepemimpinannya.
Namun karena nama Mor telah dikunci sebagai calon tunggal Walikota Manado dari Partai Demokrat sementara JPAR ngotot maju sebagai calon walikota Manado dan hengkangnya GSVL dari partai berlambang mercy (Demokrat, red) yang mengusungnya menjadi Walikota Manado hingga periode kedua dan mempercayakan jabatan Ketua Partai Demokrat Sulut, membuat GSVL tidak bisa berharap banyak bisa menjadikan sang istri sebagai calon walikota Manado bersama Mor.
Namun GSVL seorang politisi sejati. Seiring kabar beredar, JPAR bakal mundur dari pencalonannya sebagai Rektor Unima untuk periode kedua, GSVL mulai menyiapkan strategi jitu agar partainya bisa mengusung JPAR sebagai calon walikota Manado.
Salah satunya membangun komunikasi dengan figur-figur yang dinilai mumpuni untuk menambah elektabilitas JPAR dan membuka peluang besar untuk memenangkan Pilwako Manado.
Memang banyak figur yang dilirik GSVL. Namun belakangan ini terlihat ada ruang komunikasi yang dibangun dengan mantan “pendampingnya” Harley Benfica Mangindaan, yang akrab disapa Ai.
Ya, pada periode kepemimpinan 2006-2011, GSVL-Ai menjabat sebagai Walikota dan Wakil Walikota Manado. Sayangnya, chemistry yang sudah dibangun keduanya selama 5 tahun sebagai top eksekutif, ternyata berujung “perceraian”. Demokrat memilih mengusung GSVL-Mor Bastian sebagai calon walikota dan wakil walikota Manado, sementara Ai maju sebagai calon walikota Manado bersama wakilnya Jimmy Asiku.
Pertarungan keduanya pun sangat ketat namun akhirnya dimenangkan GSVL-Mor. Alhasil, Ai pun memulai kehidupan baru sebagai seorang pengusaha kuliner bernama “Warong Kobong” di Jalan Pumorrow Teling.
Namun menjelang Pilkada Serentak 2020, nama Ai kembali mencuat sebagai salah satu kandidat yang cukup mumpuni. Sayang, Ai tak punya kendaraan. Lagi-lagi Ai terkesan sangat sulit mendapatkan tiket calon walikota dari Partai Demokrat meski E.E. Mangindaan yang tak lain adalah ayahnya, saat ini menjabat sebagai Ketua DPD 1 Partai Demokrat Sulut. Apalagi, suara bulat pengurus DPC Partai Demokrat Manado menetapkan Mor Bastian sebagai calon walikota Manado, dan sepertinya DPP ingin mengusung petahana di Pilwako Manado untuk merebut kembali tahta kekuasaan walikota dan wakil walikota Manado untuk yang ketiga kali berturut-turut.
Dan seiring berjalannya waktu, Ai pun akhirnya berpikir realistis. Posisi papan dua (calon wakil walikota, red) menjadi pilihan yang pas baginya.
Dan melihat ini, sejumlah partai politik mulai merayu Ai menjadi cawawali Manado. Mulai dari PDIP yang santer disebut-sebut bakal menjadikan Ai sebagai pendamping calon walikota Andre Angouw. Kemudian tersiar kabar pula kader Partai Demokrat menghendaki Ai diusung menjadi cawawali mendampingi Mor.
Menyadari hal ini, GSVL pun bergerak cepat ingin menjadikan Ai menjadi pendamping JPAR. Apalagi loyalis GSVL dan simpatisan Ai di Partai Demokrat masih “setia” pada kedua figur ini.
Bak gayung bersambut respon positif diberikan Ai dengan mulai membuka ruang komunikasi politik.
“GSVL-Ai bersatu? Woouww keren…CLBK (Cinta lama bersemi kembali) dong. Mar so pasti ini? Itu jo. Kans menang sangat besar,” kata Reinaldy Massie, warga Manado, dengan nada berkelakar.
Ya, cinta GSVL-Ai dengan chemistry yang dibangun dan diwujudkan saat memimpin Kota Manado waktu lalu sepertinya mulai bersemi kembali. Ini terlihat dari komunikasi GSVL-Ai yang mulai terbangun belakangan ini.

Bincang-bincang putra GS Vicky Lumentut dan juga politisi Demokrat Ivan Lumentut (hitam) dan Vecky Gandey (biru), di Warong Kobong, Jumat (19/6/2020) siang. Foto: Jandri Kandores.
Bahkan, Jumat (19/06/2020) tadi siang, terlihat Ivan Lumentut, putra GSVL berada di Warong Kobong milik Ai dan dikabarkan melakukan percakapan empat mata dengan putra mantan Gubernur Sulut tersebut.
Tidak diketahui isi percakapan mereka, namun menurut orang dekat Ai, Vecky Gandey, terungkap bahwa diplomasi itu bersifat membangun kembali komunikasi politik, sebagaimana terjalin dahulu GSVL-Ai
Bahkan Gandey tak mengelak ada nuansa kemesraan menjelang Pilkada 2020. “Masih dalam diskusi dan bincang-bincang bersama. Yang kita inginkan, GSVL, JPAR, Ai Mangindaan memiliki komitmen bersama,” jawab Gandey diplomatis.
Lalu apa tanggapan Ai soal peluang dirinya jadi pendamping JPAR untuk diusung Partai Nasdem?
“Kalau teman-teman aminkan, ya amiiiinnn. Teman-teman mendukung, saya siapa,” ujarnya singkat sambil mengangkat dua jari jempolnya.
Kans GSVL-JPAR-Ai bersatu lagi di Pilwako Manado diyakini bakal terjadi. Apalagi di satu sisi Ai menyadari ia tidak punya kendaraan politik dan di sisi lain GSVL makin sulit mendapat tiket Pilgub. Otomatis GSVL akan fokus all out bekerja memenangan dirinya bersama JPAR. Belum lagi dengan kapasitasnya sebagai Walikota Manado dengan pengalaman berkuasa 10 tahun, dua kali memenangi Pilwako Manado dan memiliki jaringan birokrasi yang dapat dimaksimalkan untuk memenangkan pertarungan yang terbilang keras ini.
Memang kendala yang dihadapi pasangan JPAR- Ai soal syarat jumlah kursi agar bisa mengusung calon mengingat Partai Nasdem hanya mempunyai 5 kursi di DPRD Manado. Masih butuh tambahan 3 kursi lagi. Namun melihat kedua figur yang mumpuni ini plus kecerdasan dan kehebatan GSVL di dunia politik hampir dipastikan koalisi akan dibangun dan JPAR-Ai dapat diusung maju Pilwako Manado.
Dan jika ini terjadi maka kans menang sangat besar dan bukan tidak mungkin PDIP selaku partai pemenang pemilu akan kembali gigit jari menanti 10 tahun ke depan untuk bisa berkuasa lagi, dan bahkan bisa sampai 20 tahun ke depan jika kelak sang putra mahkota Ivan Lumentut yang kini sudah duduk di DPRD Provinsi Sulut maju Pilwako Manado. Akankah “CLBK” GSVL-Ai Mangindaan yang mulai terbangun ini akan sampai pada “pelaminan” Pilwako Manado? Hanya waktu yang akan menjawabnya. (*)
COMMENTS