MANADO, JP– Komitmen dan kepedulian yang besar kepada tenaga kerja berupa jaminan sosial, membuat Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) diganjar penghargaan dari pemerintah pusat.
Pemprov Sulut mendapatkan penghargaan terbaik Paritrana Awad. Pencapaian ini pun tak lepas dari sinergitas antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dengan BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Manado.
“Selama ini kita bisa melaksanakan jamsos ketenagakerjaan bagi para pekerja. Terlebih perlindungan kecelakaan kerja dan jaminan kematian bagi pekerja sosial yang ada di Sulut. Ini tak lepas juga karena kerjasama yang baik dengan BPJAMSOSTEK Manado sehingga kita mendapatkan juara satu jamsos ketenagakerjaan Paritrana Award 2019,” ungkap Gubernur Sulut Olly Dondokambey didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulut Erny Tumundo, dan Kepala BPJAMSOSTEK Manado Hendryanto.
Meski mendapat penghargaan, Olly menegaskan Pemprov Sulut masih akan berinovasi ke depannya.
“Kita tingkatkan inovasi, jadi kita jangan berbangga hati, melainkan kita lebih dorong lagi agar masyarakat semakin terlindungi. Salah satu sektor yang kita lindungi nanti yaitu pertanian. Semua petani kita lindungi. Ini semua demi kesejahteraan masyarakat Sulut,” katanya.
Lanjiut Olly, jaminan sosial bagi pekerja sosial kegamaan kedepannya akan ditambah lagi.
Sementara itu, Kadisnakertrans Sulut Erny Tumundo, mengatakan bahwa Provinsi Sulut menjadi pionir untuk provinsi lain. Di mana Sulut sudah melindungi pekerja sosial keagamaan sejak 2018.
“Sulut dari tingkat kepesertaannya juga tertinggi se-Indonesia. Selama ini pelaku usaha diminta untuk melindungi tenaga kerjanya. Ini sebagaimana yang sudah dituangkan dalam Pergub, maupun edaran gubernur kepada bupati dan wali kota, semua untuk perlindungan tenaga kerja,” paparnya.
Dikatakannya, Program Perkasa yang menyasar para pekerja sosial keagamaan sudah diikuti oleh 77.233 peserta, kemudian pekerja non ASN juga sudah dilindungi BPJS ketenagakerjaan.
“Bahkan pada 2020 ini, Pemprov turut melindungi seluruh tenaga kesehatan dan pekerja kesehatan di RS rujukan dan non rujukan, di mana pesertanya sekitar 3.000 orang,” ungkapnya.
Sedangkan Kepala BPJAMSOSTEK Manado Hendrayanto, mengaku terkejut atas penghargaan tersebut. Sebab beberapa tahun terakhir Sulut selalu menjadi nominasi namun tidak meraih Paritrana Award.
“Ini surprise sekali karena kita sudah tiga kali nominasi. Tidak kepikiran juara 1. Alhamdullilah ini berkat inovasi Pemprov Sulut yang konsisten memberikan perlindungan bagi tenaga kerjanya, terutama pekerja sosial keagamaan,” ucap Hendrayanto.
Dikatakannya, kedepan pihaknya terus bersinergi dengan Pemprov Sulut terutama melindungi petani dan korpri. “Ada satu lagi yang tengah dinanti dari pusat yakni relaksasi iuran membayar 1 persen saja,” tukasnya.
Diketahui, pengumuman Paritrana Award dilakukan secara virtual. Gubernur, Sekprov, Kadisnakertrans Sulut, Kepala BPJAMSOSTEK Manado, dan sejumlah pejabat lainnya menyaksikan pengumuman tersebut dari ruang Command Center Kantor Gubernur Sulut. (Netta)
COMMENTS