HomeBerita UtamaInternasional

Gereja Katolik Ketambahan 13 Kardinal Baru, Empat Diantaranya Tak Bisa Ikut Konklaf

Gereja Katolik Ketambahan 13 Kardinal Baru, Empat Diantaranya Tak Bisa Ikut Konklaf

JP- Umat Katolik di dunia bersukacita menyambut 13 kardinal yang baru. Hal ini menyusul diumumkannya ke-13 kardinal tersebut oleh Paus Fransikus usai mendaraskan Doa Angelus.

Pengumuman itu disampaikan Paus Fransiskus di Lapangan St. Petrus Vatikan, Minggu (25/10/2020), sebagaimana dilansir dari Katoliknews.com.

Upacara konsistori untuk ke-13 kardinal baru ini akan diadakan pada 28 November mendatang.

Menariknya, dari 13 kardinal baru ini, empat di antaranya telah berusia di atas 80 tahun sehingga tidak memiliki hak untuk memilih paus baru dalam konklaf.

Mereka adalah Mgr. Felipe Arizmendi Esquivel, Uskup San Cristobal de las Casas, Chiapas, Meksiko yang berusia usia 80 tahun, Mgr. Silvano Maria Tomasi, Nuncio Apostolik yang berusia 80 tahun, Pastor Rainiero Cantalamessa, OFMCap, Pengkhotbah Rumah Tangga Kepausan yang berusia 86 tahun, dan Pastor Enrico Feroci, Mantan Direktur Caritas Roma yang berusia 80 tahun.

Dengan tambahan kardinal ini, jumlah kardinal yang memiliki hak memilih paus dalam konklaf menjadi 129 orang.

Baca Juga  Ular Piton 12 Meter dari Toli-Toli Bakal Tersaji di Menu Makanan Pengucapan Syukur Manado

Diketahui, Kardinal adalah pastor paling senior di Gereja Katolik Roma di bawah Paus. Peran mereka termasuk memilih Paus – kepala Gereja – dari antara mereka dalam pertemuan rahasia yang dikenal sebagai konklaf.

Para pengamat Vatikan mengatakan pengangkatan para kardinal baru akan memperkuat pengaruh Paus Fransiskus terhadap para kardinal yang suatu hari nanti akan memilih penggantinya.

KARDINAL AFRIKA-AMERIKA PERTAMA

Uskup Agung Wiltom Gregory dinyatakan sebagai kardinal Afrika-Amerika pertama. Wilton Gregory, uskup agung Washington sejak 2019, dipandang sebagai sosok progresif yang berpandangan sama dengan Paus Franciskus.

Sebagai pastor yang ditahbiskan pada usia 25 tahun, ia menjadi uskup agung Washington pada Mei 2019. Ia menggantikan Kardinal Donald Wuerl, yang mengundurkan diri di tengah kritik atas penanganan kasus pelecehan seksual.

Di AS, Uskup Agung Gregory telah menjadi suara yang lantang dalam upaya membasmi pelecehan di Gereja. Sebagai presiden konferensi uskup AS, ia membujuk para pemimpin Gereja untuk menerapkan hukuman yang lebih keras bagi para pelaku kekerasan pada tahun 2002.

Baca Juga  MOR: Kalau Ada yang Bilang Kita deng Pak Vicky Bakalae, Nda Betul Itu

Uskup Agung Gregory telah mengkritik retorika Presiden Donald Trump serta kunjungannya ke situs-situs keagamaan.

Dia mengkritik keras kunjungan Presiden Trump ke tempat doa Santo Yohanes Paulus II di Washington, dengan menyebutnya “mengherankan dan tercela”.

Kunjungan itu dilakukan pada bulan Juni, sehari setelah presiden memerintahkan pembubaran pengunjuk rasa damai di dekat Gedung Putih.

Uskup Agung Gregory mengatakan Santo Yohanes Paulus II “pasti tidak akan memaafkan penggunaan gas air mata dan tindakan lainnya untuk membungkam, membubarkan, atau mengintimidasi mereka (pengunjuk rasa) untuk kesempatan pemotretan di depan tempat ibadah dan perdamaian”. (knc/JPc)

Berikut adalah daftar 13 kardinal baru tersebut:

1. Mgr. Mario Grech (Sekretaris Jendral Sinode Para Uskup), asal Malta, usia 63 tahun.

2. Mgr. Marcello Semeraro (Ketua Kongregasi Penyebab Orang Kudus), asal Italia, usia 73 tahun.

Baca Juga  Pria Asal Langowan Tewas Dianiaya, Pelaku Diduga Teman Miras Istri

3. Mgr. Antoine Kambanda (Uskup Agung Kigali, Rwanda), usia 62 tahun.

4. Mgr. Wilton Gregory (Uskup Agung Washington, Amerika Serikat), usia 73 tahun.

5. Mgr. Jose Fuerte Advincula (Uskup Agung Capiz, Filipina), usia 68 tahun.

6. Mgr. Celestino Aós Braco (Uskup Agung Santiago, Cili), usia 75 tahun.

7. Mgr. Cornelius Sim (Vikaris Apostolik Brunei), usia 69 tahun.

8. Mgr. Augusto Paolo Lojudice (Uskup Agung Siena, Italia), usia 56 tahun.

9. Rahib Mauro Gambetti (Pamong Biara Assisi), asal Italia, usia 55 tahun.

10. Mgr. Felipe Arizmendi Esquivel (Uskup San Cristobal de las Casas, Chiapas, Meksiko), usia 80 tahun.

11. Mgr. Silvano Maria Tomasi (Nuncio Apostolik), usia 80 tahun.

12. Pastor Rainiero Cantalamessa, OFMCap (Pengkhotbah Rumah Tangga Kepausan), asal Italia, usia 86 tahun.

13. Pastor Enrico Feroci (Mantan Direktur Caritas Roma), asal Italia, usia 80 tahun.

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0