MANADO, JP- Sejumlah lembaga survei, kini sudah mulai merilis hasil penelitian mereka terkait tingkat elektabilitas pasangan calon (paslon) kepala daerah di Indonesia, termasuk di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Pengamat Politik Sulut Donny Sepang berharap masyarakat tidak mudah terpengaruh atas hasil survei yang ada saat ini.
“Jangan mudah dipercaya. Apalagi mau terprovokasi. Masyarakat perlu cermat. Jangan mudah dibohongi. Lihat lembaganya. Apakah layak dijadikan rujukan atau tidak,” ujarnya.
Pasalnya, kata Sepang, banyak juga lembaga survei abal-abal.
“Lembaga survei seperti ini biasanya merilis survei yang hanya digunakan sebagai gimik politik atau trik menarik perhatian pemilih. Padahal pada kenyataannya tidak sesuai fakta. Waspadai pembodohan publik,” jelasnya.
Diakui Sepang, memang hasil survei yang mengunggulkan salah seorang paslon itu cukup berpengaruh.
“Tetapi kalau jaraknya cukup jauh sementara fakta di lapangan persaingan antar calon sangat ketat, itu patut dicurigai. Bisa jadi ini hanya gimik politik,” paparnya.
Meski begitu, menurut Sepang, hasil survei seperti mempopulerkan seorang paslon, tidaklah terlalu berpengaruh di zaman sekarang ini.
“Masyarakat kini kian cerdas memilah mana lembaga survei kredibel mana yang tidak. Kalau ternama yang punya reputasi bisalah dipercaya. Tetapi, kalau kemudian tiba-tiba muncul, terus merilis hasil survei yang dengan jarak cukup jjauh hasilnya, itu sulit dipercaya,” tandasnya.
Dikatakan Sepang, tak bisa dipungkiri banyak Paslon yang memanfaatkan lembaga survei abal-abal.
“Saya pikir masyarakat sudah pada cerdas melihat mana yang bisa yang bisa dipercaya mana yang tidak,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS