MANADO, JP- Pernyataan menarik disampaikan Calon Wakil Walikota Manado, Hanny Joost Pajouw (HJP), ketika disodorkan pertanyaan oleh moderator terkait penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar 45, dalam Debat Calon Wakil Walikota Manado yang berlangsung di Swiss Bell Hotel Manado, yang disiarkan secara live streaming, Selasa (10/11/2020).
Ia mengatakan, tidak setuju dengan istilah penertiban. “Kalau dikatakan penertiban PKL, kami tidak setuju. Itu bukan solusi,” ujarnya.
Menurut pasangan dari Calon Walikota Manado Mor Dominus Bastiaan (MOR) ini, sangat tidak tepat jika PKL ditertibkan, karena para pedagang ikut membantu membangun Kota Manado.
Ia memastikan jika Tuhan berkenan memimpin Kota Manado, MOR-HJP siap menjadikan PKL sebagai “tamang bae” dan akan mrnggandeng PKL untuk bersama-sama membangun Kota Manado.
“PKL itu Mor-HJP pe tamang bae, jadi torang gandeng mereka bukan ditertibkan,” katanya.
Menurut sosok profesional muda dan berpengalaman ini, ada sejumlah langkah penting dan strategis yang dilakukan PKL.
“Kita akan menata PKL di pasar menjadi objek wisata. Misalnya dengan mengadakan gerobak PKL warna-warni yang mencerminkan heterogenitas di Manado. Kita akan ajak BUMD, BUMN dan pihak swasta mewujudkan ini,” jelasnya.
Selain itu, lanjut HJP, akan diberikan pelatihan kepada PKL agar semakin mengembangkan usaha mereka.
Menariknya, HJP menyebut ke depan PKL bukan lagi pedagang kaki lima melainkan pedagang kreatif legal.
“Kedepan MOR HJP akan menjadikan PKL bukan lagi pedagang kaki lima melainkan pedagang kreatif legal,” pungkas sosok rendah hati, peduli dan merakyat, yang pernah menjabat Staf Khusus Gubernur Sulawesi Utara Bidang Ekonomi dan Anggota DPRD Provinsi Sulut ini. (JPc)
COMMENTS