MANADO, JP- Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dibawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi Sulut di tengah pandemi Covid-19.
Terbukti, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulut mencatat adanya pertumbuhan ekonomi sebesar 1,87% year-on-year (y-o-y) di Sulut pada Triwulan I Tahun 2021 ini. Pencapaian ini lebih baik dari tahun 2020 yang mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar minus 0,99 persen.
Berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Triwulan I-2021 mencapai Rp 33,39 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 21,78 triliun.
Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh hampir semua lapangan usaha, dengan pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Industri Pengolahan yang tumbuh sebesar 13,29 persen.
Struktur PDRB Sulut menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan I-2021 didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Konstruksi; dan Industri Pengolahan, dengan share masing-masing sebesar 21,07 persen; 13,01 persen; 11,83 persen dan 10,98 persen.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Sulawesi Utara triwulan I-2021 (y-o-y), Industri Pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 1,32 persen, diikuti Konstruksi sebesar 1,10 persen serta Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 0,57 persen.
Sedangkan di sisi Pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) yang tumbuh sebesar 3,02 persen.
Kepala BPS Sulut Asim Saputra beberapa waktu lalu menyebut dari 17 kategori lapangan usaha yang ada, terdapat beberapa sektor lapangan usaha yang memberikan sumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi Sulut.
“Sekira 13 lapangan usaha yang tumbuh positif pada Triwulan I 2021, sementara ada empat yang terkontraksi karena situasi belum memungkinkan mereka pulih sama seperti sebelum pandemi,” katanya.
Peningkatan yang signifikan pada lapangan usaha Industri Pengolahan ditopang oleh aktivitas Industri Besar Sedang khususnya Industri Makanan dan Minuman yang mengalami peningkatan.
Secara umum, hampir semua lapangan usaha tumbuh positif. Beberapa lapangan usaha yang mendorong pertumbuhan ini diantaranya Industri Pengolahan (13,29 persen), Pengadaan Listrik, Gas, dan Produksi Es (9,93 persen), dan Konstruksi (8,66 persen).
“Sejalan dengan produk unggulan Sulut yakni komoditi lemak dan minyak yang mengalami peningkatan ekspor. Pertumbuhan lapangan usaha Pengadaan Listrik, Gas, dan Produksi Es didorong oleh peningkatan volume listrik yang terjual utamanya kepada konsumen rumah tangga, industri dan layanan khusus,” ujar Kepala BPS Sulut.
Sementara itu untuk aktivitas konstruksi, kegiatan pembangunan infrastruktur dan proyek-proyek strategis sudah mulai berjalan pada Triwulan I 2021.
Diketahui, membaiknya sektor ekonomi Sulut juga diikuti menurunnya Tingkat pengangguran terbuka (TPT) Februari 2021 sebesar 7,28 persen, turun 0,09 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2020.
Jumlah angkatan kerja pada Februari 2021 sebanyak 1,23 juta orang, naik 3,99 ribu orang dibanding Agustus 2020. Penduduk yang bekerja sebanyak 1,14 juta orang, meningkat sebanyak 4,77 ribu orang dari Agustus 2020.
Struktur PDRB Sulut menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada triwulan I-2021 didominasi oleh lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan; Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Konstruksi; dan Industri Pengolahan, dengan share masing-masing sebesar 21,07 persen; 13,01 persen; 11,83 persen dan 10,98 persen.
Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Sulut triwulan I-2021 (y-o-y), Industri Pengolahan memiliki sumber pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 1,32 persen, diikuti Konstruksi sebesar 1,10 persen serta Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 0,57 persen. (*/JPc)
COMMENTS