BITUNG, JP- Walikota Bitung Maurits Mantiri merupakan sosok kepala daerah yang kemampuannya diakui di level nasional.
Hal ini menyusul pengakuan langsung dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahudin saat berkunjung di Taman Wisata Alam (TWA) Batu Angus, Rabu (16/02/2022).
Dalam sambutannya, Sandiaga memuji Maurits usai mendengarkan presentasi tentang potensi wisata Selat Lembeh. Ia menilai dari semua presentasi para kepala daerah tentang pariwisata dan ekonomi kreatif yang dia dengar, presentasi Maurits Mantiri yang paling terbaik.
Pasalnya, menurut Sandi-sapaan Sandiaga Uno, dalam presentasinya Maurits sampai menyinggung metavere dan dilengkapi dengan dokumentasi video, sehingga dapat diserap dengan baik. Di mana presentasi tersebut disambut tepuk tangan yang meriah dari para tamu undangan termasuk Sandi.
Lebih jauh, Sandi mengaku bahagia karena bisa berkunjung ke Kota Bitung, karena menurutnya Bitung merupakan kota yang memiliki potensi pariwisata dan ekonomi kreatif.
“Kita harus buka peluang usaha untuk ciptakan lapangan kerja. Kota Bitung adalah salah satu kota yang mengalami pertumbuhan yang baik di tengah pandemi. Adanya kekuatan ekspor dari produk-produk yang memang memiliki keunggulan disini. Mari kita gunakan kesempatan ini untuk program tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu untuk menjawab kebutuhan masyarakat,” ujarnya.
Diketahui, kedatangan Sandiaga dalam rangka penyerahan Dana Alokasi Khusus 2021 dan Rencana Dana Alokasi Khusus 2022.
Sebelum penyerahan, Walikota Maurits mempresentasikan potensi wisata yang ada di selat Lembeh yang merupakan surga tersembunyi. Sebab kata Mantiri, selat Lembeh sebagai situs muck diving atau lokasi selam dengan dasar laut berpasir terbaik di dunia.
“Kecantikan biota laut yang ada di selat Lembeh merupakan objek yang mahal bagi pecinta fotografi bawah air. Itu sebabnya selat Lembeh mendapat sebutan (the mecca of macro photograpy),” katanya
Lanjut Maurits, kondisi geologi selat Lembeh sangat unik serta bentuk geometric selat yang khas menyerupai mulut naga. Selat ini mengalirkan arus laut bolak-balik yang kuat dari laut sulawesi dan samudera pasifik.
“Karakter arus bolak-balik ini menyebabkan efek eutrofikasi yang membawa nutrisi dari substrat batuan vulkanik yang kaya mineral sebagai bahan makanan yang berlimpah bagi berbagai makhluk yang hidup di dasar selat. Oleh sebab itu, sangat logis jika selat Lembeh memiliki mahluk-mahluk dasar laut yang bentuk fisiknya tidak lazim, langka, unik dan mempesona serta beberapa spesies eksotis yang tidak terdapat di perairan lainnya,” tandas Maurits.
Turut hadir Wakil Walikota Bitung Hengky Honandar, SE., Sekretaris Menparekraf Ni Wayan Giri Adnyani, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Vincensius Jemadu, Staff Khusus Menteri Ario Prawiseso, Sekretaris Daerah Kota Bitung, DR., Audy Pangemanan, Kapolres Bitung AKBP Alam Kusuma S. Irawan, Dandim 1310 Bitung diwakili oleh Danramil Bitung Tengah, Badan Promosi Pariwisata, Hentje Alvy Pongoh, Kepala Dinas Pariwisata Kota Bitung Pingkan Kapoh, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Sulut Askhari DG. Masiki, Investor PT Taka Dewi. Y. Wowor dan stakeholders pelaku dan komunitas ekraf Sri Nurul Rianawati. (herry/humas)
COMMENTS