HomeMinahasa Raya

170 KK di Pineleng Segel dan Buat Petisi, Isinya Desak Tower BTS Dibongkar dan IMB Dicabut

170 KK di Pineleng Segel dan Buat Petisi, Isinya Desak Tower BTS Dibongkar dan IMB Dicabut

FOTO: Warga Jaga 1 dan 2 Desa Pineleng Satu yang tinggal di sekitar tower BTS melakukan aksi damai menolak keberadaan tower tersebut.

MINAHASA, JP – Keberadaan tower BTS setinggi 40 meter di Desa Pineleng Satu, tepatnya di Jaga 1 dan 2 kian meresahkan masyarakat setempat, karena dianggap membahayakan dan berdampak pada aktivitas warga.

Tak pelak, warga pun menggelar aksi damai menolak keberadaan tower milik PT. Centrapratama Menara Idonesia (CMI) tersebut pada Sabtu (24/9/2022) lalu.

Bahkan warga langsung menyegel tower itu dan tidak mengijinkan pihak tower maupun rekanan provider dan lainnya memasuki area tower.

Baca Juga  Mari Belanja di Pasar Online dengan Aplikasi "PanduQu", Inovasi LMI Manado di Pandemi Covid-19

Tak sampai di situ, untuk memperkuat aksi penolakan itu sebanyak 107 kepala keluarga yang tinggal sekitar tower telah menandatangi petisi, yang telah dikirim bersama surat penolkan kepada PT. CMI.

Dalam petisi itu mereka meminta agar tower BTS ini segera dicabut IMB-nya (Izin Mendirikan Bangunan) dan membongkar tower tesebut.

Tower BTS di Pineleng Satu.


Kepada jejakpublik.com, Rudy Runtunuwu, salah satu warga yang tinggal di sekitar lokasi berdirinya tower itu dan ikut serta dalam aksi damai ini mengungkapkan, apa yang mereka lakukan semata-mata untuk menjaga keselamatan mereka.

Baca Juga  Bayi 5 Bulan Meninggal, Data 23 Pasien Malut "Salah Kamar"

“Kami melakukan aksi damai ini sebagai bentuk penolakan atas berdirinya

“Tower itu sudah sekian lama berdiri di sekitar tempat tinggal kami. Kami kuatir keberadaan tower itu mengancam keselanatan kami warga di sini (seputar tower, red),” ujarnya.

Apalagi, lanjutnya, seingat dia perawatan atas tower terebut tidak pernah dilakukan.

“Lihat saja cet nya sudah pudar seperti itu. Kami menduga PT. CMI selaku pemilik tower enggan melakukan maintanance,” ungkapnya

Ia mengaku pihaknya tidak pernah disosialidasikan terkait ketahanan tower tersebut.

“Ini kan bahaya. Kita tidak tahu masih layak atau tidak tower ini berdiri,” tandasnya.

Baca Juga  Work From Home ASN-THL Minut Diperpanjang Hingga 21 April

Senada, Tonny Parengkuan, salah satu warga seputar tower tersebut mengatakan warga selama ini resah dengan adanya tower tersebut.

“Kami sekeluarga dan warga sekitar tower, resa dengan keberadaan tower ini. Apalagi kalau dapat kabar ada gempa,” pungkas mantan Sekretaris Kecamatan Pineleng yang sudah pensiun sebagai Aparatut Sipil Negara (ASN) ini. (JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0