HomeBeritaBerita Utama

Jokowi Punya Alasan Kuat Pilih Kaltim jadi Ibu kota, Bagaimana Nasib Jakarta?

Jokowi Punya Alasan Kuat Pilih Kaltim jadi Ibu kota, Bagaimana Nasib Jakarta?

JAKARTA, JP- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya resmi memilih Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai ibu kota negara Indonesia yang baru. Tepatnya di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertanaegara

“Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kertanaegara Provinsi Kalimantan Timur,” ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019).

Pengumuman ini dilakukan oleh Jokowi usai menerima dua kajian yaitu soal hasil kajian struktur tanah dan dampak ekonomi dari pembangunan ibu kota baru, yang diberikan oleh Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Jumat (23/08/2019).

Baca Juga  Sederhana, Peringatan Dua Tahun Kepemimpinan Elly-Moktar

Menariknya, sebelum dua kajian itu disampaikan, Menteri ATR Sofyan Djalil sempat mengungkapkan bahwa ibu kota negara alias pusat pemerintahan yang baru di Kaltim. Namun Jokowi belum memutuskannya karena masih menunggu dua kajian lagi dari Bappenas.

Lalu apa alasan dipilihnya Kaltim? Jokowi beralasan karena pertimbangan strategis dan kebencanaan.

“Pemilihan Kaltim karena risiko bencana kecil terjadi. Baik bencana banjir, gempa bumi tsunami, kebakaran hutan, dan gunung berapi,” jelasnya.

Selain itu menurut Jokowi, Kaltim dipilih karena lokasi geografinya berada di tengah kepulauan Indonesia dan berasa dekat wilayah kota yang berkembang, Balikpapan dan Samarinda. Belum lagi menurut Jokowi di Kaltim telah tersedia lahan sekitar 180 ribu hektare.

Baca Juga  Ibunda Meninggal, Jokowi Tiga Kali Ucapkan Ini

Adapun Luas ibu kota baru ini secara keseluruhan akan setara hampir dengan 3 kali luas DKI Jakarta. Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, luas wilayah DKI mencapai 662,33 kilometer persegi. Adapun 1 kilometer persegi lahan setara dengan 100 hektar maka luas total wilayah ibu kota saat ini 66.233 hektar.

“Pemindahan ibu kota di Kaltim akan diikuti oleh industrialisasi di daerah itu,” kata Jokowi.

Lalu bagaimana dengan nasib Jakarta? Jokowi menegaskan bahwa Jakarta akan tetap jadi prioritas pembangunan.

“Jakarta akan terus dikembangkan sebagai kota bisnis dan keuangan berskala regional dan global. Rencana Pemprov DKI jakarta yang dianggarkan Rp571 triliun tetap dilanjutkan,” tandasnya.

Baca Juga  Kajati Sulut Saksikan Penandatangan MoU Antara Jaksa Agung dan Menteri ATR

Turut mendampingi Jokowi saat mengumumkan ibu kota negara tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumulo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor. (JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0