FOTO: Audy Karamoy sosok merakyat yang selalu akrab dengan warga. Setiap perjumpaan dan berdialog dengan warga selalu menggunakan bahasa daerah. Terlihat Audy Karamoy (kanan/baju putih) saat berdialog denhan warga Desa Ranomerut, Minahasa.
MINAHASA, JP – Audy Karamoy dinilai masyarakat sebagai figur yang begitu merakyat. Hal ini terlihat jelas ketika sosok low profile ini turun menemui masyarakat atau didatangi masyarakat ataupun ketika menghadiri acara suka dan duka di Minahasa, khususnya di daerah Tondano Raya dan sekitarnya.
Pantauan jejakpublik.com, dalam banyak kesempatan itu Audy Karamoy tak sekedar berjumpa dan berbicara dengan masyarakat, terlebih yang tinggal di daerah perkampungan di Tondano Raya dan sekitarnya. Dalam percakapan tersebut, suami dari Penatua Linda Karamoy-Masengi hampir selalu menggunakan bahasa daerah Minahasa dengan begitu fasih sehingga membuat Audy Karamoy sebagai calon pemimpin yang begitu dekat dengan masyarakat. Hal ini menempatkannya sebagai sosok yang benar-benar merakyat.
Biasanya warga apalagi di perkampungan enggan dekat dengan pejabat atau kandidat kepala daerah, namun dengan Audy Karamoy warga perkampungan merasa begitu dekat, nyaman dan sangat antusias mendekati dan berbicara dengan kader Partai Gerindra ini. Penggunakan bahasa daerah ini juga membuat pembicaraan antara Audy Karamoy dan warga begitu nyambung dan mengalir. Apalagi politisi yang akrab dengan insial AKmoy ini merupakan sosok yang sederhana dan low profile sehingga membuat percakapannya dengan warga dengan menggunakan bahasa daerah begitu alami dan tidak dibuat-buat.
Dengan cara komunikasi ini menempatkan Audy Karamoy yang adalah Tou Tondano ini sebagai bakal cabup Minahasa dengan sosialisasi yang unik namun langsung mengena ke warga terlebih yang tinggal di perkampungan. Penjelasan terkait pencalonannya pasti dengan mudah dimengerti warga kampung sehingga dialog yang dibangun begitu lancar dan alami.
Yang tak kalah menarik, komunikasi dengan warga menggunakan bahasa daerah tersebut sudah dilakukan pengusaha sukses ini sejak lama jauh sebelum Pilkada Minahasa.
“Pak Audy Karamoy itu dari dulu selalu begitu. Kalau baku dapa pasti beliau menyapa dan bicara dalam bahasa daerah. Depe bicara lancar nda dibuat-buat, dapa lia memang alami bukan pencitraan sehinģga torang warga suka deng gampang bacirita deng Pak Audy. Beda dengan yang lain. Selama ini kalau ketemu bupati deng wakil bupati atau pejabat atau calon yang lain cuma pake bahasa Indonesia jadi cuma balia dari jauh nda berani mo badekat apalagi rupa torang masyarakat biasa begini,” ungkap Noldy K, warga Tondano, Kabupaten Minahasa.
Ketika jejakpublik.com mewawancarainya, ayah dari Claudya Karamoy, Ketua Perempuan Indonesia Raya (PIRA) Sulut, Organisasi Sayap Partai Gerindra ini mengaku kalau dirinya sudah terbiasa sejak dulu bicara dalam bahasa daerah.
“Kita (saya, red) so biasa begitu dari dulu. Lebe enak kalu bacirita deng warga di kampung-kampung pake bahasa daerah,” kata Audy Karamoy, yang sejak lahir sampai sekarang tinggal menetap di Tondano.
Pengamat Politik Terry Umboh ketika diminta tanggapannya memberi nilai plus bagi Audy Karamoy dengan gaya komunikasi tersebut.
“Jarang-jarang dapa calon kepala daerah kong fasih bahasa daerah saat ketemu warga. Dan itu menjadi keunggulan tersendiri bagi Pak Audy dari figur yang lain. Nanti kalau jadi bupati Minahasa Pak Audy menjadi pemimpin yang selalu dekat dengan rakyat, komunikasi jadi lebih gampang dan mengena,” katanya.
Lebih jauh, Umboh menilai kebiasaan Audy Karamoy menggunakan bahasa daerah saat berjumpa dengan warga tidak hanya menggambarkannya sebagai sosok yang merakyat tetapi juga sosok yang sangat mencintai dan peduli dengan kearifan lokal masyarakat Minahasa.
“Bukti kalau Pak Audy Karamoy sosok yang merakyat dan mencintai kearifan lokal. Ini bagus bagi seorang pemimpin ke depan yang peduli dengan budaya dan bahasa daerah Minahasa,” tandasnya. (Simon)
COMMENTS