FOTO: Kepala Sekolah SMP Frater Don Bosco Manado Frater Yulius Sole CMM., MPd., saat memasang topi SMP kepada salah satu peserta MPLS sebagai simbol 192 calon siswa-siswi baru telah resmi menjadi siswa-siswi kelas 7 SMP Frater Don Bosco Manado.
MANADO, JP – Setelah berlangsung selama dua hari sejak Senin (14/05/2025), akhirnya kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) resmi ditutup oleh Kepala Sekolah SMP Frater Don Bosco Manado Frater Yulius Sole CMM., MPd., Sslasa (15/07/2025).
Diawali dengan acara penutupan yang berlangsung di Aula sekolah. Ketua Panitia Kansia Pitoy SPd., Gr., menyatakan seluruh peserta MPLS yang berjumlah 192 siswa-siswi tersebut lulus dan resmi menjadi siswa-siswi Kelas 7 SMP Frater Don Bosco Manado.
“Selama 2 hari para peserta MPLS dibekali banyak materi seperti profil sekolah, tata tertib sekolah dan cara belajar yang efektif, pendidikan karakter dan wawasan widya mandala, kurikulum, toleransi dan sebagainya. Seluruh rangkaian kegiatan MPLS ini berlangsung aman, lancar dan sukses. Para siswa-siswi selama MPLS didampingi kakak – kakak pengurus OSIS dan kami panitia,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Frater Don Bosco Manado Frater Yulius Sole CMM., MPd., dalam sambutannya memberikan ucapan selamat kepada 192 peserta MPLS yang telah resmi menyandang predikat sebagai siswa-siswi kelas 7 SMP Frater Don Bosco Manado.
“Saya sangat senang MPLS boleh berjalan lancar dan sukses. Selamat untuk kalian semua,” ujarnya.
Frater Yulius berharap para siswa-siswi kelas 7 merasa nyaman selama berada di SMP Frater Don Bosco Manado dan telah memahami dengan baik dan benar semua yang berkaitan dengan sekolah ini.
“Anda semua (para siswa-siswi kelas 7, red) akan di sini (SMP Frater Don Bosco Manado, red) selama 3 tahun dan ini adalah rumah kita bersama,” tegasnya.
Atas kesuksesan MPLS ini, Frater Yulius menyampaikan terima kasih kepada semua yang sudah terlibat baik para guru, panitia, pengurus OSIS dan seluruh siswa-siswi kelas 7 beserta para orang tua siswa-siswi peserta MPLS.
MENARIK DAN SARAT MAKNA
Acara penutupan MPLS ini sungguh menarik dan sarat makna. Diantaranya penyampaian kesan dan pesan dari seorang guru bernama Wartiningsih Sandang,S.Pd., mewakili seluruh guru dan dari siswa baru atas nama Rafael Josef Messiano Longginus Gesimaking mewakili seluruh siswa-siswi peserta MPLS.
Dalam kesannya, Rafael yang merupakan lulusan SD Katolik Santo Fransiskus Xaverius Pineleng ini mengaku sangat terkesan dengan seluruh rangkaian MPLS. Mulai dari pemakaian seragam merah putih sekolah dasar (SD) selama dua hari mengikuti MPLS, lalu diganti dengan seragam biru putih sekolah menengah pertama (SMP), simbol mereka telah resmi menjadi siswa-siswi kelas 7 SMP Frater Don Bosco Manado.
Lebih lanjut, Rafael juga mengaku terkesan dengan materi yang disampaikan seperti profil sekolah, aturan dan tata tertib sekolah, fasilitas sekolah, lingkungan sekolah yang asri, belajar dengan efektif, kurikulum sekolah wawasan widya mandala, toleransi beragama, etika dan sebagainya yang membuat mereka mengenal SMP Frater Don Bosco Manado.
Bahkan ia mengaku kagum dengan peran serta, dukungan, kerja keras dan kreativitas dari para guru, panitia, pengurus OSIS dan kepala sekolah sehingga MPLS boleh berlangsung sukses.
“Akhirnya saya dan teman-teman semua semakin yakin bahwa kami tidak salah pilih. SMP Frater Don Bosco Manado sekolah terbaik,” tegasnya.

Ketua Kansia Pitoy, S.Pd.,Gr., Sekretaris Rillya Lengkong, S.Pd., dan Bendahara Rolvi Pongoh, S.Fils.
“Karena di sekolah ini kami semakin menumbuhkembangkan iman, memperluas ilmu pengetahuan dan memperkuat persaudaraan diantara kita. Itulah Visi sekolah Frater Don Bosco Manado, Fides, Scientia, Fraternitas,” tandas Rafael disambut tepuk tangan para guru, panitia dan teman-temannya.
Siswa berprestasi asal Minahasa berdarah Flores NTT ini pun berterima kasih untuk semua pengalaman yang indah yang dia peroleh dan alami selama berlangsungnya kegiatan MPLS tersebut dan berpesan kepada panitia, guru-guru, pengurus OSIS, dan kepala sekolah agar kegiatan seperti ini terus dilakukan dan lebih ditingkatkan lagi.
Di acara penutupan itu pula dilangsungkan pelepasan secara simbolik atribut seragam SD dan mengenakan seragam SMP. Bahkan keseruan tercipta tatkala semua anak melempar topi biru ke atas plafon aula dan diakhiri dengan pembagian kelas dan kemudian berkunjung ke kelas masing-masing serta berkenalan dengan wali kelas masing-masing. Keseruan ini benar-benar tercipta dibaluti semangat persaudaraan dan kebersamaan. Proficiat!(Simon)