MAKASSAR, JP- Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah mengungkapkan rencana kapan siswa-siswa di Indonesia dapat mulai masuk ke sekolah lagi.
Di mana Kemendikbud merencanakan pembukaan sekolah pasca pandemi Corona-19 akan berlangsung pada pertengahan Juli 2020.
Namun rencana ini dikritisi Dosen Komunikasi Akademi Gizi Indonesia (AIGI) Yayasan Perguruan Amanna Gappa Indonesi (YPAGI) Makassar, Nikolaus Beni.
“Belajar kembali di sekolah pasca pandemi Covid-19 butuh pengkajian yang matang dari Kemendikbud,” ujarnya.
Diakui Alumni Pasca Sarjana ilmu Komunikasi Universitas Hassanudin (Unhas) tahun 2014 ini, pembelajaran di sekolah memang penting, namun lebih penting adalah kesehatan siswa-siswi dan para pendidik (guru-guru) dari pengaruh pandemi Covid-19.
“Pembelajaran untuk sementara tetap dilakukan di rumah saja dan jangan terburu-buru untuk belajar di sekolah. Kedepankan kesehatan para siswa-siswi dan para pendidik (guru-guru),” katanya.
Akademisi yang juga merupakan seorang
politisi PDI Perjuangan Sulawesi Selatan (Sulsel) ini punya alasan tersendiri. Di mana menurut pengamatannya, pembelajaran di rumah yang dilakukan selama ini berjalan sangat baik.
“Bahkan keaktivan orang tua untuk menjaga dan membimbing anak-anak di rumah lebih terlihat dan terciptanya rasa kasih sayang yang cukup tinggi kepada anak-anaknya mereka di rumah,” bebernya.
Bagi tokoh Makassar asal Kedang Kabupaten Lembata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini, belajar di rumah membawa dampak yang sangat positif kepada orang tua yang bisa mengetahui kemampuan anak-anaknya, sekaligus mengetahui betapa susahnya para guru mendidik anak-anak di sekolah.
“Dengan belajar di rumah selama pandemi Covid-19 mengajak kita para orang tua untuk belajar lebih menghargai dan menghormati para pahlawan tanpa tanda jasa dengan penuh kesabaran mendidik anak-anak kita di sekolah selama ini,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS