MANADO, JP- Janji Andre Angouw untuk melakukan perubahan di Kota Manado setelah dilantik menjadi Walikota Manado pada 10 Mei 2021 sangat dinanti warga Kota Manado.
Salah satu yang patut jadi perhatian Andre Angouw adalah penentuan kabinet, salah satunya terkait jabatan Kepala Inspektorat Manado.
Pasalnya, selama ini banyaknya kasus dugaan korupsi yang terjadi pada proyek-proyek pembangunan di Kota Manado. Belum lagi masih saja ada pejabat yang bolak balik ke kejaksaan dan kepolisian diperiksa gara-gara terkait kasus dugaan korupsi. Ini menggambarkan lemahnya peran dari Inspektorat Kota Manado dalam mengawasi kinerja pejabat.
Fakta yang memperihatinkan ini juga menjadi perhatian dari aktivis anti korupsi di Sulawesi Utara. Mereka adalah Stenly Towoliu, Pierson Rambing dan Steven Lalawi.
“Posisi Kepala Inspektorat sangat penting dan strategis di Kota Manado. Karena itu kami berharap walikota Manado terpilih pak Andrei Angouw setelah dilantik harus memilih figur yang tepat untuk menjadi inspektorat. Agar ke depan tidak ada lagi terjadi kasus dugaan korupsi di Pemkot Manado yang masuk ke Kepolisian dan kejaksaan,” ujar mereka.
Menurut ketiga penggiat anti korupsi ini, yang menjadi Kepala Inspektorat harusnya figur yang anti korupsi yang tidak hanya hebat dalam konsep tapi juga pernah bahkan sering terlibat dalam kegiatan anti korupsi.
“Jika yang menjadi kepala inspektorat adalah birokrat yang anti korupsi baik dalam konsep juga dalam praksis perjuangan, maka itu yang layak dipilih pak Andrei Angouw menjadi Kepala Inspektorat kota Manado,” paparnya.

Harold Lumempouw (Kedua dari kanan) saat foto bersama Andrei Angouw, Wakil Walikota Manado yang terpilih.
Lalu siapakah figur birokrat yang memenuhi kriteria itu? Baik Towoliu, Rambing maupun Lalawi menyebut satu nama yakni Harold Lumempouw, birokrat yang sedang berkarya di Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara.
“Memang sangat jarang figur birokrat yang anti korupsi baik dalam konsep maupaun praksis perjuangan. Tapi ada satu nama yang bagi kami sangat layak yakni bung Harold Lumempouw,” tegas mereka.
Kenapa Harold Lumempouw? Menurut Towoliu, Rambing dan Lalawi Harold Lumempouw merupakan birokrat handal sekaligus pegiat anti korupsi.
“Sebelum menjadi birokrat Harold Lumempouw sangat aktif menjadi pembicara dalam seminar dan dialog persoalan korupsi dan juga menyuarakan anti korupsi di media massa. Bahkan beliau sangat aktif melapor kasus korupsi di pemerintahan ke Kepolisian dan Kejaksaan serta aktif turun ke jalan menggelar aksi demo menyuarakan penegakan hukum terhadap kasus korupsi termasuk yang terjadi di pemerintahan,” beber keduanya.
Diakui ketiganya, penentuan pejabat di kabinet adalah hak prerogatif dari kepala daerah dalam hal ini walikota Manado.
“Tapi dengan melihat banyaknya kasus dugaan korupsi yang masuk ke kejaksaan dan kepolisian dan bahkan KPK membuktikan kalau kinerja inspektor Manado masih lemah. Maka dari itu sudah saatnya Kepala Inspektor Manado dipercayakan kepada birokrat yang juga pegiat anti korupsi dan bung Harold Lumempouw sangat layak diangkat menduduki jabatan itu,” tukas mereka.
Belum lagi, lanjut Towoliu, Rambing dan Lalawi, selain sudah dikenal oleh pihak kepolisian dan kejaksaan, Harold Lumempouw juga memiliki hubungan baik dengan PDIP dan Andrei Angouw selama ini.
“Harold Lumempouw tidak hanya pilihan tepat untuk mengawal pemerintahan agar tidak korupsi, tapi juga akan mudah menciptakan sinergitas sebagaimana yang menjadi visi dan misi dari Andrei Angouw dan pasangannya pak Richard Sualang,” pungkas ketiganya senada. (JPc)
COMMENTS