Mazmur 7:1-18
Saudara-saudara, pernahkah kita bertanya-tanya di dalam kehidupan ini, mengapa hal ini harus dialami dan terjadi dalam kehidupanku, padahal aku hidup setia dihadapan Tuhan. Tiap pagi aku bangun dan berdoa, aku merenungkan firman Tuhan, bahkan aku melakukan kehendak-Nya di dalam kehidupan ini, tapi mengapa masalah yang kualami tidak pernah selesai.
Kadang pertanyaan seperti ini muncul ketika kita mengalami kesulitan di dalam menjalani hidup, bahkan apa yang kita alami bertolak belakang dengan apa yang kita lakukan, kita melakukan hal-hal yang baik kepada orang lain tapi di sisi lain kita menerima ketidakadilan. Rasa-rasanya, sulit untuk memahami apa yang kita alami.
Keadaan inilah yang dialami oleh Daud, dia sudah hidup setia di hadapan Tuhan, tapi mengapa persoalan datang di dalam kehidupannya?
Saudara-saudara, kita melihat bahwa apa yang dialami oleh Daud, bukanlah persoalan yang biasa. bahkan dia memposisikan dirinya sebagai mangsa yang lemah dan siap di terkam.
Tapi di dalam keadaan seperti ini, Daud tahu siapa yang dapat menolongnya. Daud tau bahwa Allah itu adil, dan Daud meminta keadilan Allah di dalam masalah yang dihadapinya…
Dalam situasi yg tidak berdaya, lemah, Daud lari dan berlindung pada Allah. Daud membawa masalahnya dihadapan Allah, sebab hanya Allah yg dapat melihat dengan adil, sebab Allah Maha tahu.
Hidup kita pun kadang-kadang sama seperti Daud, tidak jarang masalah itu datang, dan kita sulit memahaminya. Orang benar diizinkan mengalami berbagai tekanan, ancaman, tantangan, dan pergumulan agar semakin mengerti arti hidup benar di hadapan-Nya.
Kita belajar dari pengalaman Daud. Ia tidak meragukan keadilan Allah dan juga tidak meragukan kesetiaan Allah kepadanya, karena dia tahu Tuhan melihat hati. Tuhan melihat orang yang tulus hati. Kita pun demikian, ketika masalah datang, seringkali ada hal-hal yang sulit untuk dipahami. Tapi apakah kita harus meragukan kasih Tuhan?
Jawabannya tidak, sebab di dalam pergumulanlah justru iman kita semakin dimurnikan, dan hati kita tetap percaya bahwa Tuhan setia dengan orang-orang yang berkenan kepada-Nya. Hidup kita semakin bergantung kepada-Nya. Dalam pergumulan di masa pandemi Cocid-19 ini, marilah tetap percaya kepada Tuhan bahwa dia adil bagi kita yang terus berseru dan berharap kepada-Nya.
Dan marilah kita terus hidup setia dihadapan Tuhan, karena Allah kita adalah Allah yang setia dan Adil.. Amin.
Penulis:
Pendeta Fernando Eugeine Mamengko STh.
COMMENTS