MANADO, JP- Calon Walikota Manado Andrei Angouw (AA), Sonya Selviana Kembuan (SSK) dan Julyeta Paulina Amelia Runtuwene (JPAR), terlihat saling sindir selama Debat Publik Cawali di Swissbell Hotel Manado, Selasa (17/11/2020).
AA menyindir SSK terkait program Rp10 juta per KK (Kepala Keluarga) dan menyindir JPAR soal program 10 ribu unit rumah murah.
Menurut calon walikota Manado dari PDI Perjuangan ini, masyarakat dapat menilai sendiri kenyataannya.
“Pemimpin itu harus realistis. Kita harus tahu kemampuan kita jangan retorika. Jangan menjanjikan masyarakat ke bulan, padahal tidak bisa kesana,” sindirnya.
Sementara JPAR terkesan menyindir AA kala melontarkan pertanyaan terkait sinergitas pembangunan dari pusat hingga daerah.
“Ada pernyataan berbunyi begini, kalau kita bersinergi satunjalur dari pusat, provinsi dan kota maka pembangunan berjalan lancar. Bagaimana menurut pak Andre ketika mendengar pernyataan seperti ini,” tanya JPAR.
Pasalnya, di media sosial selama ini AA menekankan pentingnya sinergitas pembangunan sari pusat, provinsi dan kota Manado. Di mana AA kerap dengan memposting foto Preaiden Jokowi, Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw dan dirinya dengan pasangannya Calon Wakil Walikota Richard Sualang yang kesemuanya berasal dari satu partai yakni PDIP lalu menulis soal sineegitas pembangunan dari pemerintah pusat, provinsi dan Kota Manado.
Sedangkan SSK menyindir JPAR terkait pembangunan 10 Ribu unit rumah murah.. Menurut SSK, dengan pengalamannya sebagai kontraktor program ini sulit diwujudkan.
“Sebagai kontraktor tentu saya bisa menghitung 10 ribu rumah. Tipe 27 tanah harus 90 minimal.tentu memerlukan 100 hektar. Kalau kita mau memasukan dalam APBD tentu PAD harus meningkat dan pos-pos lain harus dikorbankan. Persoalannya 10 ribu runah itu gratis mencicil. Developer membangun rumah harus memiliki dana 80 persen. Terus 10 ribu rumah bagaimana dengan masyarakat yang lainnya,” sindir SSK. (JPc)
COMMENTS