HomeBerita

Audy Karamoy Sukacita Beribadah Bersama Jemaat GMIM Pniel Bahu, Kenang Kisah Saat Menjadi Bas Bangun Rumah Tuhan

Audy Karamoy Sukacita Beribadah Bersama Jemaat GMIM Pniel Bahu, Kenang Kisah Saat Menjadi Bas Bangun Rumah Tuhan

SUPPORT PENUH: Audy Karamoy (tengah) bersama para Pendeta dan seluruh pelayan khusus Jemaat GMIM Pniel Bahu Malalayang, Kota Manado usai ibadah hari Minggu.

MANADO, JP – Sudah menjadi hal yang wajib bagi bakal Calon Walikota (Cawali) Manado Audy Karamoy untuk beribadah di setiap hari Minggu dan hari raya. Seperti pada Minggu (15/09/2024), Audy Karamoy didampingi istri tercinta Penatua Linda Masengi datang beribadah dengan penuh sukacita bersama jemaat GMIM Pniel Bahu Malalayang, Kota Manado.

Pasalnya, ia meyakini dengan beribadah di rumah Tuhan dia dan keluarga mendapatkan kesempatan penuh rahmat berjumpa dengan Tuhan lewat mendengarkan Sabda dan memuji Tuhan, menyampaikan permohonan dan memperoleh berkat dari Tuhan. Tak hanya itu, dengan datang beribadah ia juga berkesempatan boleh berjumpa dengan banyak jemaat, dan dalam dalam perjumpaan itu dia, keluarganya dan jemaat setempat bisa saling mendoakan dan saling sharing untuk menguatkan satu dengan yang lain.

Tak sekedar tercatat sebagai anggota jemaat, Audy Karamoy juga menjabat sebagai Koordinator Pria/Kaum Bapa (P/KB) GMIM Pniel Bahu sejak jemaat ini dimekarkan dari GMIM Immanuel Bahu. Dan istrinya Linda Masengi menjabat sebagai Penatua Wanita/Kaum Ibu (W/KI) GMIM Pniel Bahu.

Jabatan yang diemban Audy Karamoy ini bukan baru pertama kali terjadi. Ketika sebelumnya masih menjadi anggota jemaat GMIM Immanuel Bahu (sebelum dimekarkan jadi jemaat Pniel bahu, red), Audy Karamoy juga menjabat sebagai Koordinator Pria/Kaum Bapa (P/KB) GMIM Immanuel Bahu.

Yang tak kalah menarik, gedung gereja GMIM Pniel Bahu ternyata merupakan hasil karya dari Audy Karamoy. Sehingga setiap kali beribadah di gedung gereja ini, politisi yang akrab dengan inisial AKmoy ini selalu mengenang perjuangannya bersama beberapa anggota jemaat dalam membangun gedung gereja ini.

Baca Juga  Wouw! "Suhu" PDIP di Eris Siap Menangkan Audy Karamoy di Kandang Banteng

Ceritanya, saat akan dimekarkan menjadi jemaat yang baru, dibangunlah gedung gereja GMIM Pniel Bahu dan Audy Karamoy ditunjuk menjadi “bas” atau kepala tukang untuk pembangunan gedung Gereja tersebut. Penunjukan ini dijalani Audy Karamoy dengan penuh tanggungjawab dan kerja keras hingga menghadirkan gedung gereja yang kokoh kuat dan megah. Berkat perjuangan Audy Karamoy dan sejumlah anggota jemaat inilah, maka seluruh anggota jemaat GMIM Pniel Bahu boleh beribadah di rumah Tuhan dengan aman dan nyaman.

PASUTRI PELAYAN: Audy Karamoy dan istrinya Linda Masengi aktif di pelayanan GMIM. Audy Karamoy menjabat Koordinator P/KB sedangkan Linda Masengi sebagai Penatua W/KI di Jemaat GMIM Pniel Bahu.

PELAYAN SELURUH MASYARAKAT KOTA MANADO

Yang tak kalah menarik lagi, ternyata setelah menjadi bas pembangunan “rumah Tuhan” ini, Audy Karamoy kebanjiran berkat Tuhan hingga akhirnya menjadi seorang kontraktor besar di Sulawesi Utara.

Dalam kesaksiannya di beberapa kegiatan, ayah dari Lerry dan Claudia ini mengungkapkan betapa karya Tuhan sangat luar biasa dalam kehidupannya. Karena dari hidupnya yang susah dan sulit di awal-awal membangun rumah tangganya, mulai dari menjadi sopir truk tua pengangkut material bangunan, beternak babi yang berujung kegagalan hingga menjadi tukang bangunan, Tuhan membuka dan menganugerahkan berkat melimpah bagi dia dan keluarga. Dan tentunya ini juga merupakan buah dari kesabaran, kesetiaan dan kerelaannya membangun “rumah Tuhan”, sehingga Opa dari Chatrine , Clowy dan Cellin ini boleh menjadi seorang pengusaha sukses di Bumi Nyiur Melambau ini.

Yang membanggakan, meski menjadi seorang pengusaha sukses Audy Karamoy tetap sosok yang low profile, selalu tampil sederhana, rendah hati dan merakyat, namun sangat peduli dan menjadi seorang dermawan. Didukung penuh istri dan kedua anaknya yang juga sudah menjadi pengusaha sukses di usia muda, Audy Karamoy banyak membantu masyarakat yang susah, menjadi donatur di pembangunan banyak gedung gereja bahkan menjadi donatur tetap jemaaat. Ia juga sosok yang toleran bergaul dan membantu dengan jemaat beragama lainnya.

Baca Juga  E2L - HJP Mendaftar Jalan Diponegoro Jadi Lautan Biru, Ingatkan Pentingnya Pilkada Yang Jujur dan Adil

Di samping itu, Audy Karamoy selama ini telah banyak berkontribusi secara nyata untuk Sulut termasuk kota Maanado, saat memimpin banyak organisasi pengusaha mengerjakan banyak proyek infrastruktur yang bermanfaat dan telah dinikmati masyarakat, tanpa ada proyek yang dikerjakannya itu bermasalah. Dia juga berkontribusi besar di dunia olahraga, memimpin organisasi sejumlah cabang olahraga serta menggelontorkan dana sendiri dalam jumlah yang banyak mensponsori banyak turnamen demi memajukan cabang-cabang olahraga, seperti biliard, gateball, catur, volly ball, futsal, bridge, motor cross, sepak bola dan beberapa cabang olahraga lainnya. Khusus sepak bola, Audy pernah menjabat Manager Persma dan Manado United, dua klub sepak bola kebanggaan masyarakat Sulut dan kota Manado di pentas sepak bola nasional, diantaranya mengikuti Liga Indonesia dan Liga Primer Indonesia.

Kini, setelah segala urusannya bersama keluarganya sudah selesai, Audy Karamoy masih terpanggil membaktikan dirinya untuk kemajuan dan kesejahteraan kota Manado. Dia yang sudah waktunya untuk menikmati semua berkat Tuhan ini, rela meninggalkan zona nyamannya itu dan terpanggil menjadi pemimpin daerah kota Manado. Atas dorongan dan aspirasi yang besar dari masyarakat, dukungan keluarga dan kerinduannya yang besar untuk melayani masyarakat demi Kota Manado yang lebih hebat dan berintegritas, maka Audy Karamoy mengamini panggilan Tuhan tersebut dengan maju bertarung di Pemilihan Walikota (Pilwako) Manado. Namun baginya, maju di Pillwako Manado bukan semata-mata karena dia ingin menjadi pemimpin atau penguasa, bukan juga sekedar menjadi walikota, tapi lebih dari itu dia terpanggil untuk menjadi pelayan bagi seluruh masyarakat Kota Manado.

Baca Juga  Buka Rakerda Kejaksaan Se-Sulut, Kajati Beber Hasil Rakernas Kejaksaan RI

Dan di pesta demokrasi ini, berangkat dari kesadaran bahwa Manado adalah kota yang beragam agama dan budayanya, maka demi harmonisasi kepemimpinan di kota Manado, Audy Karamoy memilih dan memutuskan seorang tokoh muslim Lucky Datau menjadi bakal calon wakil walikotanya, sosok yang dikenal low profile, berintegritas dan toleran, namun juga sangat vokal dan responsif dalam memperjuangkan aspirasi rakyat serta begitu merakyat, selama menjabat anggota DPRD Manado periode 2019-2024. Duet bakal Cawali Audy Karamoy yang adalah tokoh GMIM dan bakal Cawawali Lucky Datau seorang tokoh muslim merupakan kombinasi top dari dua figur terbaik yang dinanti-nantikan warga kota Manado untuk menghadirkan perbaikan dan perubahan yang lebih baik demi kemajuan kota dan kesejahteraan masyarakatnya.

Duet Harmoni di Pilwako Manado yang menghadirkan pasangan lintas agama wujud kepemimpinan yang menggambarkan toleransi beragama.


Duet harmoni yang berkoalisi dengan rakyat dan akrab dengan tagline “Torang Dengar Torang Beking” ini, diusung oleh Partai Demokrat, partai besutan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang kini dipimpin oleh sosok pemimpin muda yang berkharisma Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selaku Ketua Umum dan Elly Engelbert Lasut (E2L) sebagai Ketua DPD Sulut yang juga adalah kandidat terkuat Gubernur Sulut berpasangan dengan bakal calon wakil gubernur Hanny Joost Pajouw (HJP) serta srikandi yang sudah teruji Nortje Van Bone (NVB) selaku Ketua DPC Manado, yang telah banyak berkontribusi untuk kota Manado selama menjabat sebagai pimpinan dan anggota DPRD Kota Manado selama beberapa periode hingga saat ini. Duet Audy Lucky kini telah mendapat tempat di hati masyarakat kota Manado, yang rindu dengan kesuksesan tempo doeloe, kala Kota Manado dipimpin oleh Partai Demokrat selama 10 tahun. (Simon)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0