FOTO: Anggota WKRI Ranting Santa Agatha (baju putih / kanan belakang) foto bersama usai berbuka puasa dengan anak-anak san pembina Panti Asuhan Al-Ikwan Manado.
MANADO, JP – Masa Prapaskah dengan semangat Aksi Puasa Pembangunan (APP) tahun 2025 yang tengah dijalani umat Katolik selama 40 hari ini, diisi dengan kegiatan doa, tobat, puasa dan pantang serta aksi sosial yang nyata.
Begitu juga yang dilakukan Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) Ranting Santa Agatha, Paroki Santo Fransiskus Xaverius Pineleng, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, Selasa (25/03//2025).
Yang menarik, WKRI ini tidak hanya mengisi dan memaknai masa Prapaskah dengan kegiatan internal organisasi, tapi juga melakukan anjangsana ke Panti Asuhan Al-Ikhwan Manado Kairagi Satu, Lingkungan V , Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulut dan berbuka puasa bersama anak-anak san pembina panti yang beragama muslim tersebut.
Adapun yang ikut dalam kegiatan sosial penuh makna ini diantaranya Shella Lumi, Meylan Sujai, Nita Turangan, Jein Katanga, Nora Kenap, Netty Lintong dan Yetti Ngampas. Meski berbeda agama namun ibu-ibu Katolik ini terlihat membaur dan bergembira dengan anak-anak panti. Mereka tak hanya membawa takjil dan berbuka puasa bersama di panti asuhan tersebut, tetapi juga sharing pengalaman dengan anak-anak panti.
Dan dari kegiatan ini Sheila Lumi cs mendapat banyak cerita menarik dan mengagumkan dari kehidupan anak-anak panti tersebut, yang disampaikan oleh Herwin Radji selaku Kepala Panti Asuhan Al-Ikhwan.
“Anak-anak panti di sini berjumlah 27 orang dan diasuh oleh delapan orang pembina. Anak yang paling muda berumur satu tahun tujuh bulan. Mereka diajarkan ilmu pengetahuan, sembayang, disiplin dan sebagainya. Karakter yang baik dari anak-anak dibentuk di sini,” ungkap Herwin Radji.

WKRI Ranting Santa Agatha saat berbagi takjil saat berbuka puasa dengan Anak-anak Muslim di Panti Asuhan Al-Ikwan Manado.
Selain itu, dia juga menceritakan tentang bulan puasa yang dijalankan anak-anak panti. Yang mengagumkan adalah pengakuan Radji bahwa ada anak panti yang meski masih berusia 5 tahun namun sudah mampu menjalani puasa penuh seperti orang dewasa sampai dengan saat ini.
“Anak-anak di sini dilatih menjalani puasa. Bahkan ada anak yang masih berusia lima tahun sudah menjalani puasa penuh satu hari. Dari hari pertama sampai kemarin belum pernah bolong puasa,” paparnya.
Sementara itu, Ketua WKRI Ranting Santa Agatha Shella Lumi menjelaskan bahwa kegiatan anjangsana ke Panti Asuhan Al-Ikwan Manado dan berbuka puasa dengan anak-anak dan pembina panti ini selain merupakan kegiatan tahunan organisasi WKRI Ranting Santa Agatha, tetapi juga untuk membangun silaturahmi lintas agama dan memaknai masa Prapaskah yang sedang mereka jalani.
“Melalui kegiatan ini kami ingin memaknai masa Prapaskah yang sedang kami jalani bersama seluruh umat Katolik. Semoga melalui kegiatan ini silaturahmi tetap terjalin diantara kita meski berbeda agama,” tukas Lumi

WKRI Ranting Santa Agatha (Dari kiri ke kanan) Mylan Sujai, Jein Katanga, Nora Kenap, Shella Lumi, Nita Turangan, Netty Lintong dan Yetti Ngampas foto bersama Kepala Panti Asuhan Al-Ikhwan Herwin Radji.
Kegiatan berbuka puasa bersama WKRI Ranting Santa Agatha bersama anak-anak panti asuhan ini tak sekedar silaturahmi lintas agama, tetapi juga lebih dari itu memberi pesan penting dari Sulut untuk Indonesia bahwa betapa indahnya toleransi beragama, di mana kegiatan untuk memaknai masa Prapaskah umat Katolik dan bulan suci Ramadhan umat muslim bisa digelar bersamaan. (Simon)
COMMENTS