MANADO, JP- Gubernur Olly Dondokambey SE membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Laskar Manguni Indonesia (LMI) di Graha Gubernuran Bumi Beringin Manado, Jumat (01/11/2019) sore.
Yang menarik, dalam sambutannya Olly menceritakan kejadian sesaat konvoi LMI bergerak melintasi jalan raya menuju ke arah kompleks Rumah Dinas (Rudis) Gubernur dan Wakil Gubernur di Bumi Beringin Manado.
Di mana Olly mengatakan dirinya memutuskan mengikuti pembukaan Rakernas LMI lebih dahulu, padahal di saat bersamaan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zainudin Amali sudah menunggunya di Tondano untuk membuka kegiatan Jambore Pemuda Indonesia (JPI) 2019 di Stadion Maesa Tondano, Kabupaten Minahasa.
“Sebenarnya tadi saya sudah di jalan menuju Tondano. Tapi pas lewat terus lihat ada konvoi LMI saya putuskan kembali ke rudis dan membuka kegiatan Rakernas LMI. Padahal pak menteri (Menpora, red) sudah menunggu saya untuk membuka kegiatan Jambore Pemuda Indonesia di Tondano,,” ujarnya mengawali sambutan.
Olly mengaku ingin memenuhi semua undangan dari masyarakat Sulut termasuk undangan dari Ormas Adat terbesar di Indonesia tersebut.
“Karena saya sudah diundang LMI untuk membuka Rakernas maka saya harus hadir. Apalagi LMI adalah Ormas Adat terbesar di Indonesia menurut pihak Kemendagri. Saya harus membagi waktu agar semua warga Sulut terlayani. Ini komitmen saya sebagai gubernur,” tegasnya.
Lebih jauh, dalam sambutannya Olly meminta, mengapresiasi peran LMI dalam pembangunan Sulut dan Indonesia selama ini, termasuk menjaga keamanan di Bumi Nyiur Melambai.
Karena itu ia tetap meminta LMI untuk terus mendukung program pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
“Saya berharap peran dan dukungan LMI kepada pemerintah baik Pusat maupun Provinsi Sulut serta Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia di mana ada pengurus LMI-nya, yang selama ini telah terjadi dengan baik diharapkan akan terus ada dan bila perlu ditingkatkan,” ujarnya.
Dijelaskannya, dukungan LMI adalah dalam mendukung program pemerintah daerah bisa dalam bentuk menjaga stabilitas di daerah, sehingga program pemerintah dalam mensejahterakan masyarakat bisa berjalan dengan lancar.
“Seperti saat ini, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sedang membangun sektor pariwisata. Maka kondisi dan stabilitas diharapkan berlangsung aman, sehingga para turis yang datang ke Sulut merasa aman dan nyaman. Demikian pula dengan para investor yang datang ke daerah kita. Inilah yang patut kita jaga bersama-sama,” tandas Gubernur Olly.
Orang Nomor Satu di Bumi Nyiur Melambai Provinsi Sulawesi Utara inipun menyatakan, selama dirinya dipercayakan masyarakat Sulut sebagai gubernur, ia terus menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah pusat.
“Bukti dari komunikasi itu, yakni Sulut mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah pusat melalui program pembangunan strategis, sehingga bapak Presiden juga sangat memperhatikan semua syarat untuk mewujudkan Sulawesi Utara melalui pembangunan infrastruktur yang semuanya berjalan dengan baik,” paparnya.
Dikatakan Olly, pada tahun 2020 nanti, sudah diwacanakan pembangunan perluasan bandara harus dimulai, juga pembangunan pelabuhan Manado dan jalan tol Manado-Bitung, KEK dan pelabuhan Bitung, KEK Pariwisata Likupang, jalan tol Airmadidi-Tondano-Kawangkoan dan pembangunan infrastruktur lainnya di wilayah kepulauan.
“Nah, itu semua boleh terjadi karena adanya komunikasi yang berjalan baik dengan bapak Presiden dan para menteri,” jelasnya.
Namun menurut Olly, Sulut sebagai Pintu Gerbang Pasifik akan maju jika seluruh elemen masyarakat, termasuk Ormas Adat LMI memberi kontribusi pada proses pembangunan di Provinsi Sulut.
“Makanya saya minta kepada Tonaas Wangko LMI pak Pendeta (Hanny Pantouw) dan seluruh pengurus dan anggota LMI untuk terus membangun komunikasi dan sinergitas dengan pemerintah Sulut dan kabupaten/kota,” harapnya. (JPc)
COMMENTS