HomePendidikan & Agama

Dibuka Rektor, Lasallian Formation Universitas Katolik De La Salle Manado Hadirkan Narsum dari Filipina

Dibuka Rektor, Lasallian Formation Universitas Katolik De La Salle Manado Hadirkan Narsum dari Filipina

MANADO, JP- Pembentukan formasi bagi subjek didik adalah sangat penting. Hal ini dibuktikan Universitas Katolik De La Salle Manado. Lembaga pendidikan tinggi ternama di Sulawesi Utara ini juga memiliki model pembentukan formasi dengan nama ‘Lasallian Formation’, yang bertujuan untuk membentuk karakter mahasiswa, terutama bagi mahasiswa baru.

Hal ini terlihat dalam kegiatan yang berlangsung selama dua hari yakni pada Rabu-Kamis (09-10/06/2021), bertempat di Kampus Universitas Katolik De La Salle Manado.

Dalam pelaksanaannya, peserta dibagi dalam dua kelompok besar. Selanjutnya kedua kelompok besar ini dibagi lagi dalam 5 kelompok kecil, di mana masing-masing kelompok kecil ini didampingi oleh fasilitator, sedangkan metode yang digunakan adalah metode daring dan luring.

Adapun dalam ‘Lasallian Formation’ ini, para mahasiswa diperkenalkan tentang siapa sosok pendiri De La Salle, apa yang menjadi misi dan tujuan dari pendidikan De La Salle, serta bagaimana cara hidup seorang Lasallian sebagai pribadi yang hidup bersama dalam sebuah komunitas.

Baca Juga  Ririn Pimpin KMK Fispol Unsrat

Di sisi yang sama, dalam formasi ini, mahasiswa juga dikenalkan dengan berbagai nilai yang terintegrasi dengan kehidupan seorang Lasallian.

Rektor Universitas Katolik De La Salle Manado, Prof. DR. Johanis Ohoitimur MSC, membuka secara resmi kegiatan ini secara daring. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan paparan materi oleh narasumber (narsum) Br. Enrico Rey E. Mejias, FSC, sebagai fasilitator utama yang membawakan materinya secara daring (online) dari Manila, Filipina. Dan selanjutnya didampingi oleh para fasilitator dari Universitas Katolik De La Salle Manado secara tatap muka (luring).

Kegiatan ini menjadi bagian penting bagi seorang Lasallian, karena menjadi kesempatan untuk mendalami spiritualitas Lasallian, termasuk merenungkan semangat Santo John Baptist De La Salle, yang mengedepankan pentingnya pendidikan sebagai wujud partisipasi nyata dalam karya Allah untuk menyelamatkan umat manusia.

Baca Juga  Kembali Keluarkan Surat Gembala di Masa Pandemi Covid-19, Uskup Manado Ajak Umat Katolik Tetap Jaga Iman, Begini Isinya

Karena itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan & Alumni Universitas Katolik De La Salle Manado, Dr. Stella T. Kaunang, S.Pi., M.Si., yang sekaligus penanggungjawab utama kegiatan ini, menyatakan bahwa dengan Lasallian Formation diharapkan semua peserta (mahasiswa baru) mampu memberikan pemahaman tentang seluk – beluk Lasallian dan menjadikan hal itu sebagai identitas mereka selama mereka menempuh pendidikan di Universitas Katolik De La Salle Manado.

“Melalui Lasallian Formation ini diharapkan semua peserta mampu menangkap nilai-nilai Lasallian Spirituality, serta meningkatkan kualitas keimanan mahasiswa, termasuk mengedepankan kepedulian mahasiswa terhadap sesama dan lingkungan di mana pun mereka berada,” ujar Kaunang.

Dengan demikian, lanjutnya, berpijak dari visi Universitas Katolik De La Salle Manado tahun 2019-2024, yakni: “Berlandaskan Pancasila dan Religio, Mores, Cultura, maka Universitas Katolik De La Salle Manado menjadi Perguruan Tinggi yang memiliki tata kelola yang bermutu dan melaksanakan tridarma yang unggul, inovatif dan bermakna pada tahun 2024”.

Baca Juga  “Tuhan Sunggug Bangkit, Ia Menghidupkan”

“Diharapkan semua peserta memiliki pribadi yang bermutu, serta menampakkan spritualitas lasallian dalam hidup mereka sejalan dengan spirit yang dibangun oleh founding father De La Salle,” tandasnya.

Peserta saat mengikuti kegiatan ‘Lasallian Formation’ Universitas Katolik De La Salle Manado.

Mengingat kegiatan digelar saat pandemi Covid-19, maka pelaksanaan ‘Lasallian Formation’ kali ini tentu tidak seperti biasanya, karena penyelenggaraannya mengikuti protokol kesehatan yang ketat yakni sebelum kegiatan berlangsung, semua yang terlibat, baik panitia maupun peserta di lakukan test swab antigen. Panitia juga menyiapkan tempat cuci tangan, hand sanitizer, serta semua wajib menggunakan masker. (JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0