HomePemerintahan

Disambut 4 Kepala Daerah, SHS Dimakamkan di Tompaso Meski Sandang Bintang Mahaputera Utama

Disambut 4 Kepala Daerah, SHS Dimakamkan di Tompaso Meski Sandang Bintang Mahaputera Utama

MANADO, JP- Semasa hidup Almarhum Sinyo Harry Sarundajang (SHS) sempat menduduki sejumlah jabatan penting, seperti Gubernur Sulawesi Utara, Walikota Manado, Walikota Bitung dan Bupati Minahasa.

Karena itu, Kamis (18/02/2021), jenasah Duta Besar Indonesia untuk Filipina ini disemayamkan di 4 kantor Pemerintah Daerah tersebut dan disambut para kepala daerah.

Pertama, jenazah SHS mendapat penghormatan terakhir dari Pemerintah Provinsi Sulut di lobi Kantor Gubernur Sulut. Almarhum semasa hidup menjadi Gubernur Sulut dua periode yakni tahun 2005-2010 dan 2010-2015.

“Saat ini kita kehilangan seorang pemimpin, mentor, senior yang selalu membimbing kita,” ujar Wakil Gubernur Sulut Drs Steven Kandouw saat menyambut kedatangan jenasah SHS.

Dari Kantor Gubernur, jenasah SHS disemayamkan di Kantor Walikota Manado dan mendapat penghormatan terakhir oleh Pemerintah Kota Manado. Walikota GS Vicky Lumentut (GSVL) memimpin langsung upacara penghormatan kepada SHS. Diketahui, semasa hidup Almarhum menjabat Walikota Manado tahun 2009-2010.

Baca Juga  Kumendong: Kalau Lantik (E2L-Mantap) Gubernur Bisa Salah

“Pak Sarundajang adalah bapak pembangunan Kota Manado, bapak kerukunan bagi kita semua,” kata GSVL.

Lalu jenasah SHS disemayamkan di Kantor Walikota Bitung dan mendapatkan penghormatan terakhir dari Pemerintah Kota Bitung.

Walikota Maximiliaan J. Lomban (MJL) menerima langsung jenazah SHS di Lobi Kantor Walikota Bitung. Semasa hidup, Almarhum menjadi Walikota Bitung terlama yakni selama 14 tahun (1986 – 2000).

Uniknya, semua pejabat Pemkot Bitung mengenakan pakaian adat untuk menyambut jenasah Almarhum.

“Semasa hidup almarhum merupakan tokoh yang sangat berjasa bagi Kota Cakalang ini. Almarhum menjadikan Kota Bitung sebagai pintu gerbang perdagangan Indonesia Timur. Almarhum merupakan sosok yang gigih dalam membangun kota kita, seorang senior yang membimbing kita dalam membangun daerah,” ungkap MJL.

Terakhir, jenasah SHS disemayamkan di Kantor Bupati Minahasa dan mendapat penghormatan terakhir dari jajaran Pemerintah Kabupaten Minahasa.

Semasa hidup, Amarhum pernah menjadi Pejabat Sekretaris Wilayah Daerah Kabupaten Minahasa Periode Tahun 1978-1981 dan 1983-1984 dan Definitif Sekretaris Wilayah Daerah Kabupaten Minahasa Periode Tahun 1984-1986.

Baca Juga  Kasus Positif Corona RI Tembus 20.162 Orang, Sulut Ketambahan 30 Pasien

“Atas nama Bupati dan Wakil Bupati, pribadi serta keluarga bahkan seluruh ASN (Aparatur Sipil Negara) dilingkup pemerintahan juga masyarakat Minahasa menyampaikan turut berdukacita atas kepergian Almarhum Dr. Drs. Sinyo H. Sarundajang. Selamat jalan sosok motivator, birokrat sejati, teknokrat, politisi dan diplomat kebanggaan kami. Untuk keluarga yang ditinggalkan Sarundajang-Laoh-Tambuwun kiranya diberi kekuatan dan penghiburan dari Tuhan,” ucap Bupati Minahasa Royke O. Roring.

Selain itu, SHS juga pernah menjabat Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri, dan menjadi penjabat Gubernur Maluku dan Maluku Utara.

Banyak berkarir di pemerintah pusat, prestasi kerja SHS sangat cemerlang dengan beberapa penghargaan baik dari pemeritah maupun swasta. Dia juga mendapat gelar Doktor dari Universitas Gadjah Mada tahun 2011.

Bahkan Almarhum pernah menyandang penghargaan Bintang Mahaputera Utama. Dengan penghargaan ini, seharusnya Almarhum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Jakarta atau TMP Kairagi Manado.

Baca Juga  Lepas Pawai Takbir, Wagub Kandouw : Sambutlah Kemenangan Idul Fitri

Namun pihak keluarga meminta Almarhum dimakamkan di kampung halamannya Desa Tompaso Dua, Kecamatan Tompaso, Kabupaten Minahasa.

Hal ini dibenarkan salah satu putranya Ivan Sarundajang (IvanSa).

“Sebenarnya (Almarhum) harus di TMP, akan tetapi karena kami keluarga meminta agar dimakamkan saja di Tompaso, sehingga disetujui,” tukas IvanSa yang juga adalah mantan Wakil Bupati Kabupaten Minahasa.

Sepanjang acara duka persemayaman terakhir dan pemakaman Alamarhum SHS, dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan C-19 serta dijaga aparat TNI/Polri dan pasukan khusus (Pasus) ormas adat terbesar di Indonesia Laskar Manguni Indonesia (LMI) yang dipimpin langsung Ketua Umum DPP/Tonaas Wangko Pendeta Hannya Pantouw STh. Pasalnya, Almarhum masukndalam jajaran Dewan Pembina DPP LMI.

Diketahui, Sinyo Harry Sarundajang meninggal pada usia 76 tahun di Rumah Sakit Siloam Jakarta, Sabtu (13/02/2021) subuh. (JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0