HomePendidikan & Agama

Forum Mahasiswa Unima Minta Gubernur Dan Rektor Tak Libatkan Parpol di Pilrek

Forum Mahasiswa Unima Minta Gubernur Dan Rektor Tak Libatkan Parpol di Pilrek

MINAHASA, JP- Akrivis mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Unima (FORMAMA) melayangkan surat terbuka kepada Gubernur selaku Dewan Penyantun, Rektor dan Senat Unima, Senin (10/08/2020). Surat itu tertuang dalam bentuk panflet yang beredar sampai ke Kantor Pusat Unima tersebut.

Dalam suratnya, FORMAMA meminta Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Rektor Unima Julyeta Paulina A. Runtuwene dan para Senat untuk tidak melibatkan partai politik (Parpol) atau mengintervensi secara politik Pemilihan Rektor (Pilrek) Unima alias netral.

Permintaan FORMAMA ini mengingat Olly merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan Sulut dan Bendahara Umum DPP. Mereka tidak menginginkan kejadian pada Pilrek lalu kembali terjadi yang terlalu banyak melibatkan partai politik dalam Pilrek Unima. Apalagi pelaksanaan Pilrek berdekatan dengan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Sulut.

Baca Juga  Malam Ini Seminari Pineleng Gelar Misa Requiem, Ini Profil Alm Pastor Yonas Atdjas

Selain itu, para mahasiswa ini juga mengingingatkan dan meminta untuk tidak memainkan isu primordial dalam Pilrek karena Unima pernah dipimpin oleh rektor dari luar Minahasa dan Sulut. Surat terbuka tersebut ditutup dengan kalimat ancaman untuk turun ke jalan menduduki kantor pusat unima dan Kantor Gubernur Sulut.

Ketika dikonfirmasi JejakPublik.com, salah satu aktivis mahasiswa Unima Helvriech Harvey membenarkan surat tersebut.

“Isi dari tulisan tersebut juga meminta pak gubernur Sulut selaku Dewan Penyantun untuk tidak mengintervensi pemilihan rektor, karena mengingat posisi pak Olly adalah salah satu ketua partai politik di Sulut dan pimpinan pusat salah satu partai,” ujar Helvriech Harvey, salah satu aktivis Unima.

Baca Juga  Merenungkan Kembali Hidup Berkeluarga

Ia mengatakan, permintaan ini karena diduga ada salah satu kelompok yang meminta dukungan gubernur Sulut, bahkan sampai ke pusat untuk memenangkan calon mereka.

“Pilrek Unima akan berdampak buruk jika terlalu banyak diintervensi politik. Begitu juga isu primordial jika dimainkan bisa menyebabkan sekelompok orang atau suku atau daerah didiskriminasi.Jika tidak digubris maka kami akan menduduki kantor pusat dan kantor gubernur,” tegasnya.

Ketua Aliansi Dosen Unima DR. Jemy Polii juga membenarkan tuntutan tersebut.

“Gubernur Sulut diminta untuk netral dalam Pilrek Unima, apalagi sebagai ketua dewan penyantun gubernur perlu kiranya benar-benar menjadi pengayom, pelindung, bahkan lebih dari itu,” kataPolii.

Baca Juga  Musyawarah dan Pertemuan Umum V KBK Kevikepan Manado, Ngangi: Besok Misa Syukur dan Defile, Nama Ketua Terpilih Bakal Diumumkan

Diketahui, pemilihan rektor Unima telah sampai pada tahapan wawancara calon rektor (Carek). Terdapat 3 nama calon yang tersisa dan diundang oleh panitia untuk melakukan wawancara oleh pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan tinggal menunggu tahapan pemilihan yang akan dilaksanakan pada 19 Agustus 2020 mendatang. (Gabriel)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0