MINUT, JP- Kepedulian terhadap ekosistim pantai, pimpinan dan jajaran PT Bhineka Mancawisata menanam ribuan mangrove (bakau) di pantai lokasi hotel di Desa Paputungan Likupang Barat, Minahasa Utara (Minut), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut); Selasa, (27/04/2021), tepatnya di areal pantai kompleks Likupang Eco Family.
Kegiatan ini melibatkan masyarakat setempat dan disaksikan sejumlah mahasiswa Universitas Sam Ratulangi dan personil Direktorat Jendral Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem, Balai Taman Nasional Bunaken.
Kepala Bidang Penataan Penegakan Hukum dan Peningkatan Kapasitas, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Sulut Arfan Basuki Arfan, pihak BPLH Sulut memberi apresiasi kepada PT Bhineka Mancawisata atas kegiatan tersebut.
Ia mengatakan, penanaman bakau sangat baik dalam upaya memelihara keseimbangan serta ekosistem lingkungan di wilayah pantai Likupang.
“Mangrove juga menjadi daya tarik wisatawan dunia. Kami selalu berkampanye untuk penanaman mangrove yang memiliki banyak ragam kegunaan,” ujarny.
Sementara itu, Direksi PT Bhineka Mancawisata Teddy Darmanto menyebut penanaman ribuan mangrove sebagai komitmen perusahaannya menjaga kelestarian lingkungan di pantai lokasi hotel.
“Kami melibatkan masyarakat Paputungan dalam program ini. Sebelumnya mereka dilatih oleh pihak konsultan. Kami berharap mangrove dapat bertumbuh dan menambah khasanah pantai Likupang lebih indah dengan mangrove,” jelas Teddy seraya memastikan kegiatan serupa akan kembali dilakukan.
Dijelaskannya, kegiatan diawali melalui peningkatan kapasitas warga Desa Paputungan berupa pembekalan mengenai penanaman mangrove juga seluk beluk ekosistem pantai yang termasuk didalamnya hutan mangrove.
“Kami berharap melalui pembekalan penanaman mangrove kepada warga Desa Paputungan dapat meningkatkan kapasitas warga berkesinambungan mengenai mangrove dan kepeduliannya,” hatapnya.
Sedangkan menurut Kepala Operasional PT Bhineka Mancawisata Manado Yuri Christian, di samping mangrove walk, kebun buah, taman bunga, juga dibangun sejumlah destinasi permainan rekreasi edukatif serta atraksi lainnya.
“Kami hadir di sini untuk memperindah dan melestarikan alam Likupang dengan pembangunan pariwisata. Tabu bagi kami merusak lingkungan. Pariwisata butuh keindahan alam,” tandasnya. (JP)
COMMENTS