HomeBerita UtamaFlobamora-NTT

In Memoriam Cornelis Lay: Guru Besar Yang Tak Tergiur Kekuasaan, Meski Orang Dekat Mega

In Memoriam Cornelis Lay: Guru Besar Yang Tak Tergiur Kekuasaan, Meski Orang Dekat Mega

NTT, JP- Kabar duka datang dari dunia pendidikan Indonesia. Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadja Mada (UGM), Cornelis Lay, meninggal dunia.

Putra asal Nusa Tenggara Timur ini menghembuskan napas terakhir pada Rabu ini sekitar pukul 04.00 WIB di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta, Rabu (05/08/2020).

Banyak kalangan baik kepala daerah, pendidik, politisi, maupun masyarakat menyampaikan ucapan duka. Termasuk dari mantan Gubernur NTT dua periode (2008-2018) Frans Lebu Raya.

Di mata Lebu Raya almarhum merupakan sosok yang tak haus ajan kekuasaan atau jabatan politik. Padahal peluangnya sangat terbuka di masa awal partai PDI Perjuangan karena ia berada di sekitar Megawati Soekrnoputri.

Baca Juga  Rayakan Imlek, Rohaniwan Tilung: Kunjungan Secara Virtual, Angpao Lewat Rekening

“Dulu kita pernah mendorong beliau menjadi Sekjen PDIP tapi beliau lebih memilih tetap jadi akademisi. Beliau tidak silau pada kekuasaan,” kenangnya.

Lagi menurut Lebu Raya, almarhum merupakan rsosok nasionalis yang patut diteladani generasi bangsa.

“Almarhum seorang akademisi dan pemikir yang tenang dan juga sangat cerdas,” jelasnya.

Dikatakannya, almarhum merupakan sosok yang menjalani kehidupan dengan sederhana dan mengabdikan hidup untuk keyakinannya akan nasionalisme.

“Beliau sangat getol dengan yang namanya nasionalisme. Selalu berjuang untuk kemanusiaan,” tegasnya..

Sementara itu, Dekan Fisipol UGM Erwan Agus Purwanto mengatakan, almarhum yang tutup usia pada usia 61 tahun ini merupakan sosok guru besar dengan filosofi mengajar yang luar biasa sehingga dicintai para mahasiswanya.

Baca Juga  Viral! Percakapan Internal Bocor, Ai Sebut Aksi Penurunan Baliho MOR-HJP Settingan Obe

Bahkan menurut Erwan, almarhum yang dikenal sebagai politisi senior PDIP ini juga mengimplementasikan ilmunya di bidang politik nasional. Cornelis sempat dipercaya menjadi ketua Tim Ahli dan Pakar Politik Tim Pemenangan dan Perumus Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 2014. Almarhum juga pernah mendapatkan amanah menyusun teks pidato kenegaraan Presiden Jokowi saat pelantikan pada 20 Oktober 2014.

“Saya kira beliau aktif bergiat di politik praktis adalah untuk mempraktikkan ilmunya,” kata dia.

Namun selama lima tahun terakhir, kata Erwan, almarhum lebih banyak menghabiskan waktunya di Yogyakarta karena harus menjalani perawatan rutin akibat penyakit jantung yang diderita.

Baca Juga  Direktur Teknologi Informasi JAM Intel Kejagung Jabat Kajati Sulut

“Meski harus keluar masuk rumah sakit, almarhum masih aktif di kampus untuk memberikan kuliah bertemu para mahasiswanya,” tandasnya.

Rencana almarhum akan dikebumikan di pemakaman keluarga besar UGM Sawitsari, Condongcatur, Depok, Sleman hari ini. (JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0