HomeNasional

Jokowi Pilih Jenderal Kelahiran Ambon Jadi Calon Tunggal Kapolri

Jokowi Pilih Jenderal Kelahiran Ambon Jadi Calon Tunggal Kapolri

JAKARTA, Dari 5 nama yang disebut-sebut belakangan ini, nama Listyo Sigit Prabowo dipilih Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon tunggal Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) menggantikan Idham Azis. 

Hal ini terungkap ketika Menteri Sekretaris Negara Pratikno menyerahkan Surat Presiden (Surpres) yang berisikan usuan nama Kapolri ke Pimpinan DPR, Rabu (13/01/2021), dan langsung diterima Ketua DPR RI Puan Maharani.

“Hari ini surpres telah kami terima dari presiden yg mana presiden menyampaikan usulan pejabat mendatang tunggal yaitu Listyo,” kata Puan di Kompleks Parlemen, Jakarta, sebagaimana dilansir dari Kompas.com.

Dikatakan Puan, DPR akan langsung memproses surpres usulan nama calon Kapolri itu sesuai mekanisme yang berlaku. Setelah nama calon Kapolri diterima, DPR akan menggelar fit and proper test atau uji kepatutan dan kelayakan terhadap Listyo. DPR, lanjut Puan, punya tenggat waktu 20 hari sejak surat presiden diterima untuk memutuskan setuju atau tidak atas pencalonan kandidat.

“Proses pemberian persetujuan akan dilakukan sesuai mekanisme internal Rapim Bamus dan kami akan tugaskan komtig untuk fit and proper, hasilnya akan dibawa ke Rapur untuk dapat persetujuan. Proses ini akan ditempuh 20 hari terhitung hari ini Rabu 13 januari,” jelas Puan.

Baca Juga  Penyidik Kejagung Tangkap Dirut PT Hasta Mulya Putra, Tersangka Kasus Bank Syariah

Diketahui, sebelumnya Menko Polhukam Mahfud MD mengungkapkan bahwa Kompolnas mengusulkan lima nama jenderal bintang tiga alias berpangkat komisaris jenderal (komjen) ke Jokowi sebagai pengganti Idham.

Mereka yang diusulkan oleh Kompolnas adalah Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono, Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar, Kabaharkam Komjen Agus Andrianto, Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo, serta Kalemdikpol Komjen Arief Sulistyanto.

Kapolri saat ini, Jenderal Polisi Idham Azis akan pensiun pada 1 Februari 2021 mendatang.

PROFIL

Calon tunggal orang nomor satu di Korps Bhayangkara Komisaris Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo lahir di Ambon, Maluku dan beragama Katolik tanggal 5 Mei 1969. Ia akan menjadi Kapolri pertama di era reformasi yang beragama Katolik.

Alumni Akademi Kepolisian tahun 1991 ini melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Indonesia (UI) dan membuat tesis tentang penanganan konflik etnis di Kalijodo.

Baca Juga  Dua Hari, Penyidik Kejagung Periksa 11 Saksi Kasus Dugaan Korupsi ASABRI

Tahun 2009, Listyo menjadi Kapolres Pati Provinsi Jawa Tengah dan setahun kemudian dimutasi sebagai Kapolres Sukaharjo.

Selanjutnya, Listyo diangkat menjadi Wakapoltabes Semarang dan kemudian menjabat sebagai Kapolres Solo, di mana saat itu Jokowi menjabat Walikota Solo.

Saat menjadi Kapolres Solo, ia pernah menangani kasus bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Solo, Jawa Tengah.

Listyo kemudian digeser ke Jakarta mengisi posisi Kasubdit II Dittipidum Bareskrim Polri, bersamaan dengan terpilihnya Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta pada 2012.

Satu tahun berikutnya, ia ditugaskan menjadi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara. Tak lama, Listyo kembali ditarik ke Ibu Kota bersamaan dengan terpilihnya Jokowi sebagai Presiden pada 2014. Listyo pun dipercaya menjadi ajudan presiden seelama dua tahun.

Dari ajudan presiden, Listyo diangkat menjadi Kapolda Banten selama dua tahun lalu ditarik menjadi Kadiv Propam Mabes Polri.

Baca Juga  Astaga, Dipimpin Prof Paula UNIMA Dikabarkan Nyaris Masuk Klaster Terbawah

Pada 6 Deswmber 2019, Listyo diangkat menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim). Listyo mulai menjabat sebagai Kabareskrim menggantikan Jenderal Polisi Idham Azis yang saat itu dilantik menjadi Kapolri.

Ada sejumlah peristiwa yang menyedot perhatian publik selama masa kepemimpinan Listyo di Bareskrim, salah satunya adalah penangkapan terpidana kasus Bank Bali Djoko Tjandra yang telah buron selama 11 tahun.

Listyo juga membongkar praktik suap terkait pelarian Djoko Tjandra yang ternyata melibatkan Kadiv Hubungan Internasional Polri Irjen Napoleon Bonaparte dan Karo Korwas PPNS Bareskrim Polri Prasetijo Utomo.

Di samping itu, pada Desember 2020, Bareskrim di bawah komando Listyo juga menangkap dua pelaku penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan yang terkatung-katung sejak April 2017, walau Tim Advokasi Novel menilai, ada kejanggalan dalam proses hukum terhadap kedua pelaku tersebut. (cnni/kpc/JPc)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0