JAKARTA, JP- Di tengah upaya Pemerintah gencar melakukan vaksinasi massal, perusahaan farmasi asal Inggris, AstraZeneca mengumumkan hasil penemuan obat yang mampu menyembuhkan pasien dari Covid-19 dengan efektivitas yang tinggi.
Obat yang diklaim efektif mencegah virus corona itu dinamakan AZD7442. Di mana produsen obat asal Inggris itu telah memasukkan data dari uji coba tahap akhir lebih dari 5.000 peserta dan hasilnya obat itu efektif mengembangkan antibodi untuk melawan gejala Covid-19 sebesar 77 persen.
“Perawatan tersebut, terapi antibodi yang disebut AZD7442, dapat membantu melindungi orang yang mungkin tidak memiliki respons imun yang cukup kuat terhadap vaksin Covid-19,” kata manajemen AstraZeneca, Selasa (05/10/2021), sebagaimana dilansir dari CNBC Indonesia.
Obat ini berbeda dengan vaksin. Di mana vaksin mengandalkan sistem kekebalan aktif untuk mengembangkan gudang antibodi yang ditargetkan dan sel penangkal infeksi, namun obat AZD7442 mengandung antibodi buatan laboratorium yang dirancang untuk bertahan di dalam tubuh selama berbulan-bulan untuk menahan virus jika terjadi infeksi.
Saat ini pihak perusahan juga sedang mengharapkan agar izin edar AZD7442 dapat dikeluarkan segera oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat (AS). Jika disetujui ini adalah kemenangan besar bagi AstraZeneca. Pasalnya, hingga kini vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca belum disetujui untuk digunakan di Amerika Serikat. Sebelumnya AstraZeneca telah membuat vaksin, bekerja sama dengan Universitas Oxford. Vaksin tersebut sudah digunakan di banyak negara di dunia termasuk Indonesia.
Diketahui sebelumnya pusat penelitian kanker Fred Hutch di AS juga menemukan obat berbentuk pil yang dapat digunakan untuk menyembuhkan pasien Covid-19. Obat itu bahkan juga memiliki kemampuan untuk menghambat penularan dari seorang pasien yang terinfeksi.
Selain itu, perusahaan BUMN farmasi China bernama Sinopharm, juga sedang melakukan pengembangan terhadap dua obat yang dapat mengurangi keparahan infeksi Covid-19 kepada pasien gejala ringan. Ramuan obat itu didasarkan pada antibodi monoklonal yang efektif memblokir pengikatan virus corona ke usus, ginjal, testis, kantong empedu, dan jantung. (JPc)
COMMENTS