Kapan Jadwal Masuk Sekolah? Begini Kata Mendikbud

Para siswa-siswi Kelas 1 SD Katolik Pineleng saat mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah, sebelum terjadi pandemi Covid-19.

JAKARTA, JP- Pandemi Covid-19 saat ini sangat berdampak pada sistem pembelajaran di mana sekolah-sekolah ditutup untuk sementara waktu dan para siswa diwajibkan belajar di rumah. Dampak ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh negara.

Tapi belakangan ini santer terdengar kabar bahwa sekolah-sekolah akan dibuka kembali pada tahun ajaran baru pada bulan Juni 2020, bahkan disebut akan menggunakan sistem shift sesuai jumlah kelas.

Kabar ini sempat membuat orang tua siswa kuatir mengingat pandemi Covid-19 yang terus meningkat.

Menanggapi kabar ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim angkat bicara. Dia dengan tegas membantah soal informasi yang beredar tersebut.

Baca Juga  Panitia Lokal Paskah Nasional 2022 Dilantik 26 Februari

“Mohon menunggu dan saya belum bisa memberikan statement apapun untuk keputusan itu. Karena dipusatkan di gugus tugas. Mohon kesabaran. Kalau ada hoax-hoax dan apa sampai akhir tahun, itu tidak benar,” tegasnya.

Menurut Nadiem, di tengah pandemi ini, keputusan kapan akan dimulai tahun ajaran baru bukan ada di tangannya.

“[Keputusan] bukan di Kemendikbud. Keputusannya kapan, dengan format apa, dan seperti apa, dan karena ini faktor kesehatan, itu masih di gugus tugas,” jelasnya.

Nadiem menegaskan, Kemendikbud sebagai eksekutor pendidikan, selalu siap dengan semua skenario. Skenario apapun masih terus diskusikan dengan para pakar, dan keputusannya berada di tangan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Baca Juga  Tonny Parengkuan, Sosok Paripurna yang Terus Mengabdi

“Memang kita harus jujur dan pragmatis, belajar di rumah jelas punya dampak negatif ke pembelajaran. Bukan hanya di Indonesia, tapi seluruh negara. Tapi kami yakin, keluar dari krisis ini ada hikmah dan pembelajaran, dan keluar dari mindset atau pola pikir yang baru, yang akan jadi katalis di revelousi pendidikan,” katanya.

Nadiem berharap meskipun saat ini terjadi penurunan, tapi akselerasi untuk keluar dari Covid-19 ini menjadi sangat tinggi.

“Bahkan lebih besar dan lebih cepat bisa melakukan adopsi perubahan2 yang baru, dari sisi teknologi dan pola pikir,” tandasnya. (JPc)