MANADO, JP- Di tengah perayaan syukur Hari Ulang Tahun (HUT) ke-398 Kota Manado, Rabu (14/07/2021), dua Anggota DPRD Kota Manado Lily Binti dan Jurani diterpa fitnaan oleh oknum tak bertanggungjawab.
Di mana nama dari dua srikandi yang selama ini dinilai sebagai wakil rakyat terbaik ini, dicatut dalam pusaran kasus dugaan penggelapan aset Pemerintah Kota Manado yang saat ini sudah ditangani pihak kepolisian.
Yang mengejutkan, aset yang diduga digelapkan tersebut adalah satu unit meja dan dua kursi mewah yang tiba-tiba dititipkan di depan kantor Golkar.
Namun anehnya, nama Lily Binti dan Jurani disebut oleh dua oknum yang berbeda. Terungkap di media, nama Lily Binti disebut lelaki Ewin Mamahit, sedangkan nama Jurani disebut Anggota DPRD Manado Fraksi Golkar Sonny Lela.
Kecewa namanya dicatut dalam kasus dugaan penggelapan aset Pemkot tersebut, Jurani angkat bicara.
“Itu tidak benar. Itu fitnah,” tegasnya.
Ketua Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Manado ini menegaskan selama menjadi anggota dewan dirinya melaksanakan tugas sebagai wakil rakyat dengan baik dan benar.
“Saya tidak pernah pegang proyek apapun. Tidak pernah minta satu sen pun uang kepada SKPD. Tidak pernah minta uang kepada Pengusaha. Tidak pernah menerima dan memberi suap. Saya selalu bersikap netral dan tidak pernah meminta sesuatu kepada lembaga pemerintah (eksekutif) maupun swasta dan senantiasa kritis kepada kebijakan pemerintah,” tegasnya.
Karena itu Jurani mengaku kaget mendapatkan berita berisikan fitnaan terhadapnya mengenai satu unit meja dan 2 kursi yang menjadi aset Pemerintah yang difitnah, seolah dirinya dan Lily Binti yang menggelapkan aset pemerintah tersebut.
“Meja dan kursi tersebut ditemukan di kantor Golkar, secara logika, mana mungkin saya Anggota PSI, mau simpan barang di kantor Partai Golkar. Ini jelas membingungkan buat saya,” paparnya.
Dikatakan Wasekjen Laskar Manguni Indonesia (LMI), ormas Adat terbesar di Indonesia ini, semua agama dan budaya tidak pernah memberi tempat terhadap perbuatan fitnah, karena fitnah tidak pernah menjadi kosa kata positif.
“Biasanya orang yang korban fitnah tidak akan pernah pulih namanya seumur hidup. Walaupun orang lain sudah melupakannya, tetapi yang bersangkutan bersama keluarga dekatnya tidak begitu mudah melupakannya,” tukasnya.
Jurani mengaku dirinya masih menunggu klarifikasi pihak-pihak terkait atas pencatutan nama dirinya tersebut.
“Hal ini perlu dipertanggung jawabkan. Semoga semua pihak tidak ceroboh dalam menyikapi,” tukasnya.
Menariknya, Jurani memastikan meski difitnah tidak akan pernah menghentikan dirinya untuk terus bersuara atas nama Rakyat.
“Saya akan tetap bersuara memperjuangkan aspirasi rakyat, menjaga integritas, menjaga marwah partai, dan menegakkan supremasi hukum,” tandasnya.
Sementara itu, banyak warga yang membaca berita terkait kasus dugaan penggelapan aset Pemkot Manado tersebut, justrru mengaku tidak percaya dengan tudingan terhadap Jurani dan Lily Binti dan menganggap itu sebagai issu murahan.
“Rasa lucu deng dorang pe fitnah, secara dang toh 2 kursi deng meja kong gaga jow, memang bafitnah leh mar nda maso akal. Tenang jow ade dewan cantik (Jurani, red), deng orang bodok nda mo percaya ni hoax murahan , tetap semangat berjuang utk masyarakat, Tuhan selalu melindungi,” ujar Junita Sumolang.
Sementara warga lain mendesak agar Jurani dan Lily Binti memproses hukum pelaku yang menevar fitnah.
“Pencemaran nama baik ini (Nama Jurani dan Lily Binti dicarur, red). Nda percaya ini fitnah k!arena ka Rani orang baik. Usut tuntas ka jangan kase biasa orang begitu,” tandas Feysi Fey. (JPc)
COMMENTS