HomePendidikan & Agama

Ketua Golkar Minahasa Adrie Kamasi Sampaikan Ucapan Selamat Hari Trisuci Waisak

Ketua Golkar Minahasa Adrie Kamasi Sampaikan Ucapan Selamat Hari Trisuci Waisak

MINAHASA, JP- Hari ini, Rabu (26/05/2021) umat Buddha di seluruh dunia merayakan Hari Raya Waisak.

Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Minahasa Adrie Kamasi SH., MH., menyampaikan ucapan selamat Hari Trisuci Waisak kepada umat Buddha yang merayakannya.

“Selamat memperingati Hari Raya Waisak 2021 bagi seluruh saudara umat beragama Buddha. Semoga membawa kedamaian, ketentraman, dan kebahagiaan untuk semuanya,” ujarnya.

Politisi yang akrab dengan inisial AK ini berharap, Hari Raya Waisak dapat menjadi momentum untuk menyucikan dan membersihkan hati.

“Jadikan momentum ini untuk menyucikan dan membersihkan hati serta
saling mengasihi dan memperkuat rasa persaudaraan untuk menggapai kedamaian dan kebahagiaan bersama,” katanya

Baca Juga  Dana BOS Bisa Beli Pulsa Kuota Internet

Diakui AK, seperti perayaan hari besar keagamaan lainnya, perayaan Waisak tahun ini juga sangat berbeda karena Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19. Meski demikian, ia berharap nilai-nilai dari perayaan Waisak tidak hilang.

“Semoga persatuan dan persaudaraan tetap terjalin baik dalam perayaan Waisak tahun ini untuk membantu kita segera keluar dari kesulitan di tengah musibah wabah virus Corona,” tandasnya.

Diketahui, biasanya umat Buddha merayakan Hari Trisuci Waisak ini dengan pergi ke Vihara melakukan puja-bhakti dengan tujuan mengingat kembali ajaran Sang Buddha.

Pada perayaan hari raya ini umat Budha memperingati 3 peristiwa penting Pertama, kelahiran Pangeran Sidharta Gautama yang merupakan putra dari Raja Sudodhana dan Ratu Mahamaya pada tahun 623 Sebelum Masehi, yang lahir kedunia sebagai seorang Bodhisatva atau calon Buddha, seseorang yang akan mencapai kebahagiaan tertingggi.

Baca Juga  Luar Biasa! Galang Dana Bantu Guru Honorer, Kardinal Suharyo dan 17 Uskup Ikut dalam Aksi Lari

Kedua, pencapaian penerangan sempurna, di mana pangeran pergi menuju hutan mencari kebebasan dari 4 peristiwa yang beliau lihat yakni lahir, tua, sakit dan mati. Dan tepat pada saat bulan Purnama Siddhi di bulan Waisak ketika ia berusia 35 tahun mencapai pencerahan sempurna dan menjadi Samyaksam-Buddha (Samma sam-Buddha).

Dan ketiga, parinibbana di mana setelah berkelana menyebarkan Dharma selama 45 tahun kepada umat manusia dengan penuh cinta dan kasih sayang, hingga akhirnya di usia 80 tahun pangeran wafat atau parinibbana di Kusinara. Semua makhluk dan para Dewa serta anggota Sanggah semua bersujud sebagai tanda penghormatan terakhirnya kepada Sang Buddha. (JPc)

Baca Juga  Lomban Hadir Safari Natal 2019 Kecamatan Lembeh Selatan

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0