HomeBerita UtamaPolitik

KISAH NYATA: Istri Gubernur Pertama Sulut Ini Tolak ‘Serangan Fajar’ Paslon

KISAH NYATA: Istri Gubernur Pertama Sulut Ini Tolak ‘Serangan Fajar’ Paslon

MINUT, JP- Jelang Pilkada Serentak tahun 2020 di Provinsi Sulawesi Utara, aksi ‘serangan fajar’ merebak.

Baik di tengah masyarakat maupun di media sosial beredar informasi soal bagi-bagi uang untuk memilih pasangan calon (paslon) tertentu.

Sementara di tempat terpisah penyelenggara Pemilu terus menghimbau paslon, tim pemenangan dan masyarakat untuk tidak terlibat dalan money politik atau politik uang, karena selain merusak demokrasi juga melanggar aturan yang ujung-ujungnya baik pemberi maupun penerima bisa dipidana.

Diakui masih banyak masyarakat yang ngotot mendapatkan uang dari paslon sebelum memberikan suaranya, meski hukuman penjara mengancam. “Ada doi ada suara,” begitu ucapan warga yang merindukan “serangan fajar”

Baca Juga  Targetkan Pendapatan Indonesia Rp27 Juta Perkapita Perbulan di 2045, Ini Lima Langkah Jokowi

Namun tak dipungkiri masih ada orang yang tak mau dipengaruhi praktek poltik uang tersebut, dan ini patut dijadikan contoh dan pembelajaran berdemokrasi secara benar.

Berikut ini kisah nyata penuh insipratif dari Ny Tumbelaka-Ticoalu, istri dari Gubernur pertama Sulut FJ ‘Broer’ Tumbelaka, yang dikisahkan putra bungsu mereka Taufik Tumbelaka:

Pagi ini sebelum jam 8 saya sedang bersiap dengan aktivitas, lalu Ibu meminta waktu bicara sebentar untuk menyampaikan info yang diterima. Ternyata infonya mengejutkan saya, ada oknum membagikan amplop yang diduga berisi uang Rp. 200.000,-. Dan kemungkinan hari ini (8 Desember 2020) Ibu saya akan juga diberikan amplop.

Sekitar jam 09.04 WITA saat saya akan berangkat beraktivitas tiba-tiba datang tamu yang sepanjang pengetahuan saya adalah pengurus di tempat keluarga kami biasa beribadah. Ibu saya langsung menerima. Dan ternyata tujuan sang tamu adalah menyerahkan amplop.

Ibu bertanya, minta penjelasan, ini amplop untuk apa dan dari siapa ??
Setelah berdialog akhirnya disebutkan 2 nama. Ya… 2 nama yang 1 sedang berjuang menjadi Gubernur dan yang 1 sedang berjuang menjadi Bupati. Memakai “bahasa”, Diakonia.

Ibu saya langsung menolak karena sudah menjelang tanggal 9 Desember 2020 berpotensi menjadi masalah. Lalu Ibu saya langsung menelpon Bapak Pendeta yang biasa melayani Ibu saya, guna melaporkan.

Kisah nyata pagi ini membuat saya bangga kepada Ibu, walaupun hidup dengan pensiun Gubernur Sulut yang tidak sampai 1 juta rupiah per bulan namun menolak pemberian tidak jelas nan rawan.

Sebagai anak saya akan berkata: “Mammi adalah contoh baik, dapat menjadi teladan bagi saya. Saya bangga”.
Contoh baik atau teladan nyata pagi ini saya dapat dari satu sudut desa Suwaan- Kalawat Minut. Ini nyata, bukan cuma sekedar jargon politik murahan.

Selasa, 8 Desember 2020
Salam Kasih
taufik manuel tumbelaka
Putera Bungsu FJ ‘Broer’ Tumbelaka (Gubernur Pertama Sulut)

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0