MANADO, JP- Predikat pemerintah pusat terhadap Provinsi Sulawesi Utara dan Kota Manado sebagai daerah paling toleran, kembali tercoreng.
Lagi-lagi terkait rencana eksekusi Gereja oleh Pengadilan Negeri (PN) Manado. Kali ini menimpa Gereja GPdI Elgibor.
Gereja yang berlokasi di Kelurahan Tingkulu Kecamatan Wenang Kota Manado ini terancam dieksekusi PN Manado, Selasa (19/11/2019) pukul 09.00 Wita.
Hal ini mengundang kecaman dari banyak pihak, termasuk Laskar Manguni Indonesia (LMI), sebagaimana yang disampaikan Tonaas Wangko DPP LMI Pdt Hanny Pantouw STh kepada jejakpublik.com.
“Besok jam 9 pagi ada lagi Gereja yang dieksekusi, yakni GPdI Elgibor Tingkulu. LMI mengecam keras rencana eksekusi Pengadilan Negeri Manado terhadap Gereja GPdI Elgibor Tingkulu,” ujarnya.
Ia mengatakan, Negara dalam hal ini PN Manado harus hadir melindungi masyarakat termasuk melindungi kebebasan beribadah masyarakat.
“Tapi ini tidak. Negara melalui PN Manado justru akan mengeksekusi gereja,” katanya.
Apalagi, lanjutnya, hal ini terjadi di kota Manado dan Provinsi Sulut yang diakui sebagai daerah paling toleran.
“Eksekusi Gereja bukan soal hukum tapi ada banyak hal yang harus dipertimbangkan. Harusnya dibicarakan dan diselesaikan secara kekeluargaan karena ini Gereja tempat beribadah,” jelasnya.
Karena itu, Pdt Hanny telah menghimbau kepada seluruh jajaran LMI bahkan organisasi masyarakat (Ormas) adat di Sulut untuk datang ke lokasi eksekusi.
“Saya mengajak seluruh jajaran LMI dan Ormas adat lainnya di Sulut mari kita turun ke lokasi eksekusi. Diharapkan jangan mengkonsumsi miras (minuman keras) apalagi sampai mabuk dan jangan membawa sajam (senjata tajam) dan atau senpi (senjata api). Juga tidak boleh memprovokasi,” tukasnya.
Ini merupakan yang kesekian kalinya di Sulut dan di Manado Gereja dieksekusi. Bahkan beberapa kali Pdt Hanny harus turun mencegah terjadinya eksekusi terhadap Gereja. Hal ini membuatnya merasa bosan dengan kejadian ini, sehingga ia mengajak jajarannya dan pengurus Ormas adat untuk menonton eksekusi tersebut
“Mari kita melihat dan menonton bersama-sama bahwa Gereja di tanah Minahasa (Sulut, red) dengan gampangnya dibongkar,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS