Bacaan: Yoh 6:1 – 15
LIMA roti dan dua ekor ikan melambangkan keterbatasan dan kelemahan manusiawi. Sama seperti para rasul yang ragu dengan lima roti dan dua ekor ikan tidak cukup untuk banyak orang, kita sering merasa ragu dan kurang percaya dengan diri kita, bahkan sering kita menyerah dengan diri kita sendiri. Kita kurang PD karena keterbatasan dan kelemahan kita. Karena malu, kita menyembunyikan dan menutupi kelemahan kita dengan berbagai cara supaya tidak dilihat orang. Bukankah lebih baik, mengakui kelemahan kita daripada menyembunyikan. Wajar kok kita punya keterbatasan dan kelemahan.
Tuhan tidak pernah menyerah dengan manusia. Ia yakin dengan kemampuan kita karena Ia yang menciptakan kita. Ia selalu melibatkan manusia dalam karya keselamatan. Ia memberi peran dan ruang bagi kita. Ia menghendaki agar kita melakukan sesuatu walau kecil sekalipun. Karena bagi Tuhan, peran manusia itu penting. Maka Ia selalu memberdayakan manusia. Nah kalau Tuhan senndiri yakin dengan diri kita, kenapa kita masih terus ragu?
Mari kita turut ambil bagian dalam karya keselamatan Allah. Kita melaksanakan karya-karya baik bagi orang-orang di sekitar kita. Pikirkanlah apa yang bisa kita kerjakan. Berilah kemampuan terbaik kita. Yang terpenting adalah belajar untul berserah kepada Allah. Lima roti dan dua ikan menjadi berkat yang melimpah karena diletakkan di dalam tangan Yesus. Demikianpun dengan diri kita. Kalau kita berserah pada Allah, Ia akan menjadikan kita berkat yang melimpah bagi banyak orang layaknya duabelas bakul makanan yang tersisa.
Saudaraku, mukjizat penggandaan makanan ini menyadarkan kita bahwa Allah menghargai pemberian diri manusia. Ia bahkan meminta kita untuk berbuat baik bagi orang di sekitar kita. Ia sendiri akan menyempurnakan usaha baik kita tersebut. Maka kita harus berani dan percaya diri saat berbuat baik. Sebab Allah akan menolong kita. Mari bergerak bersama menolong orang-orang di sekitar. Dalam masa pandemi yang sulit ini, banyak orang membutuhkan bantuan kita. Mari kita menolong mereka. Tuhan pasti menyertau kita. Selamat hari minggu.
Penulis

Pastor Ay’s Laratmase MSC
COMMENTS