MINAHASA, JP- Laskar Manguni Indonesia (LMI) di bawah kepemimpinan Tonaas Wangko Pendeta Hanny Pantouw STh selaku Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) menggelar Musyawarah Daerah (Musda) I, Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Kabupaten Minahasa yang berlangsung di Kelurahan Tateli, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa.
Menariknya, Musda ini mengedepankan semangat dan komitmen toleransi beragama. Terbukti, Ketua Panitia Musda I LMI Minahasa ini dipercayakan kepada Haji Syahrir Masloman, yang juga saat ini menjabat Wakil Ketua NU Kabupaten Minahasa.
Selain itu juga hadir Ketua NU Kabupaten Minahasa, Safarudin Made Pungge SE dan Ketua MUI Kabupaten Minahasa Haji Husein Assegaf, yang ikut memberikan sambutan dalam Musda tersebut, Wakil Ketua NU Kabupaten Minahasa Iskandar Lakoro SAG, Wakil Ketua Ansor Hariyanto Hunow serta para tokoh muslim di Minahasa. Bahkan ibu-ibu muslimah ikut terlibat menyiapkan konsumsi bagi undangan Musda.
Sementara dari LMI, pengurus DPP dan DPD LMI Minahasa yang hadir mayoritas beragama Kristen. Termasuk Tonaas Wangko LMI seorang Pendeta.
“Ini bukti komitmen toleransi beragama yang selalu dihayati dan diwujudkan LMI selama ini dan seterusnya. Karena LMI adalah ormas nasionalis yang didalamnya lintas agama dan suku yang diakui di Indonesia,” ujar Pdt Hanny.
“Di LMI tidak memandang agama di dalamnya bisa ada semua agama, apabila sudah masuk di LMI tidak lagi berbicara agama baik Kristen, Muslim, Budha dan lain sebagainnya. Justru kita membangun dan merajut itu, walaupun di tengah perbedaan kita lahir di Indonesia sama-sama kita jaga keamanan dan kerukunan ini. Pancasila dan NKRI harga mati,” tambahnya.

Para tokoh muslim hadiri Musda LMI DPD Minahasa masing-masing (Dari atas searah jarum jam)Wakil Ketua NU Kabupaten Minahasa Haji Syahrir Masloman, Ketua NU Kabupaten Minahasa Safarudin Made Pungge SE dan seorang imam masjid dan Ketua MUI Kabupaten Minahasa Haji Husein Assegaf.
Sementara, Ketua Panitia Musda I LMI Minahasa, Syahrir Masloman menegaskan dirinya menjadi Ketua Panitia karena panggilan jiwa dan semangat nasionalis.
“Sebagai seorang muslim saya bergabung di LMI karena merasa terpanggil jiwa, karena LMI adalah lembaga yang komit dengan NKRI dan toleransi, selalu bersinergi dengan TNI dan Kepolisian bahkan LMI menjadi contoh dan memberikan perlindungan kepada yang lain, karena ada bahasa Sitou Timou Tumoutou yang artinya orang yang hidup menghidupkan orang lain,” ucap Masloman.
“LMI itu milik seluruh masyarakat Sulawesi Utara apapun agama dan sukunya. LMI bukan milik segelintir agama atau suku tertentu, dan ini kami buktikan, yang hadir di Musda I LMI para tokoh serta pemimpin ormas islam yang ada di Kabupaten Minahasa,” tegasnya.
Pesan toleransi beragama ini pun diakui Kepala Dinas Sosial Kabupaten Minahasa, Drs John Kapoh MSi.
“Di tangan Tonaas Wangko Pdt Hanny Pantouw, LMI mampu menghadirkan dan menyatuhkan denominasi agama dalam ormas LMI. Dan hari ini buktinya banyak tokoh muslim hadir (Musda LMI Minahasa). Dan ini luar biasa,” puji Kapoh.

Musda DPD LMI Minahasa turut dihadiri sejumlah tokoh muslim.
Turut hadir pengurus DPP LMI, organisasi sayap dan badan/lembaga DPP LMI serta pengurus DPD Minahasa serta selueuh Tonaas Walak (Kecamatan, red) se-Kabupaten Minahasa. Juga hadir Kanit Sabara Polsek Pineleng, Ipda Lui Utusan mewakili Kapolsek. (JPc)
COMMENTS