HomePendidikan & Agama

Meneladani Maria

Meneladani Maria

Bacaan: Injil Lukas 1:39-56

Pada tanggal 15 Agustus Gereja Katolik merayakan Hari Raya Maria diangkat ke surga. Gereja Katolik mengimani bahwa setelah hidupnya di dunia, Bunda Maria diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surgawi. Paus Pius XII menetapkan iman ini sebagai suatu dogma dalam Konstitusi Apostolik Munificentissimus Deus pada tanggal 1 November 1950. Mengapa Maria diangkat ke Surga?

Allah mempersiapkan Maria untuk mengemban misi sebagai bunda Allah (Luk. 1:28). Ia adalah perempuan yang disebutkan dalam Kej. 3:15 bahwa keturunannya akan mengalahkan iblis. Oleh karena itu Maria sejak di dalam kandungan, dibebaskan oleh Allah dari dosa asal. Hal ini tersirat dalam kata-kata Gabriel yang menyebutkan Maria penuh rahmat [kecharitomene atau gratia plena] (Luk. 1:28). Kepenuhan rahmat ini bersifat kekal. Oleh karena itu sepanjang hidupnya, Bunda Maria hidup kudus. Ia bebas dari kecenderungan berbuat dosa.

Baca Juga  Raih Emas dan Perak, Dua Siswa Manado Pahlawan Indonesia di Kejuaraan Karate Dunia

Maria sendiri adalah pribadi yang rendah hati. Ia hidup sebagai seorang anawim. Hal ini tergambar dalam magnificat-nya. Ia hidup sebagai seorang yang rendah hati dan bergantung pada Allah (Luk. 1:46-55). Ia menyadari bahwa Allah adalah sumber kekuatan bahkan kehidupannya. Maka semestinya ia berserah diri dan mengandalkan Allah. Memang sepanjang hidupnya, Maria membaktikan dirinya kepada Allah. Ia mengandung Kristus dan membesarkan-Nya. Ia mengikuti Kristus sampai di bawah kaki salib. Bahkan terus mendampingi rasul pada masa Gereja Perdana. Oleh karena itu sudah sepantasnya Maria diangkat ke surga dengan mulia. Hidupnya telah memancarkan kemuliaan Allah. Maka kini ia memasuki kemuliaan itu sendiri.

Baca Juga  Dispora Manado Sukses Gelar Pelatihan Jurnalistik Bagi Kawula Muda

Saudara, Maria naik ke surga menunjukkan kepada kita bahwa hakikat hidup ini adalah persatuan dengan Allah. Kesatuan itu bukan suatu pengakuan di bibir semata, tapi mesti terwujud dalam kehidupan. Sehingga credo yang kita ucapan berbuah dalam actio. St. Ireneus berkata, “Gloria Dei, homo vivens” yang berarti kemuliaan Tuhan adalah hidup manusia. Mari kita meneladani Maria. Kita menggunakan hidup kita untuk menyatakan kemuliaan Tuhan. Selamat hari minggu.

Penulis:

Pastor Ay’s Laratmase MSC.

COMMENTS

WORDPRESS: 0
DISQUS: 0