FOTO: Kegiatan MPLS siswa-siswi baru SMP Frater Don Bosco Manado.
MANADO, JP – SMP Frater Don Bosco Manado menggelar kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah atau disingkat MPLS tahun ajaran 2025 / 2026, Senin – Selasa (14-15/07/2025).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Sekolah Frater Yulius Sole CMM., MPd., dengan diikuti oleh 192 siswa-siswi baru yang terbagi dalam 6 gugus, yakni Gugus Dan Mogot, Sam Ratulangi, Wolter Monginsidi, WR Supratman, Walanda Maramis, Piere Tendean masing-masing 32 siswa-siswi
Menurut Ketua Panitia MPLS Kansia Pitoy SPd., Gr., dalam laporannya yang dibaca di acara pembukaan tersebut, para peserta didik yang baru ini selama kegiatan MPLS mendapatkan sejumlah materi diantaranya prodil sekolah, tata tertib sekolah dan cara belajar yang efektif, pendidikan karakter dan wawasan widya mandala. Lalu apa alasannya SMP Frater Don Bosco Manado menggelar MPLS bagi siswa-siswi baru kelas 7?
Menurut Kansia, kegiatan ini dilakukan berdasarkan pada hasil rapat dewan guru SMP Frater Don Bosco Manado pada bulan Oktober 2024 di mana salah satu materinya adalah pembentukan panitia MPLS.
“Dalam rangka membangkitkan rasa cinta dan memiliki lingkungan pendidikan yang baru maka sangat perlu peserta didik yang baru mengenal lingkungan pendidikan SMP Frater Don Bosco manado, melalui kegiatan pengenalan lingkungan sekolah,” ujarnya.

Dikatakan guru bahasa Inggris ini, kegiatan MPLS wajib digelar untuk memberikan pesan positif dan menyenangkan kepada peserta didik baru tentang lingkungan pendidikan yang baru.
“Mereka diharapkan mengawali pendidikan di lingkungan baru dengan hal-hal yang menggembirakan sambil mengenal dan mempelajari sesuatu yang baru baik berkaitan dengan lingkungan fisik, lingkungan sosial maupun cara-cara yang baru,” jelasnya.
Lebih jauh ia menyebut ada 8 tujuan khusus yang melandasi digelarnya kegiatan MPLS tersebut. Pertama, membantu peserta didik mengenal lebih dekat lingkungan pendidikan yang baru sehingga tercipta situasi edukasi yang kondusif
Kedua, mendorong peserta didik untuk proaktif mengenali para guru, karyawan dan kakak-kakak kelasnya sehingga lebih merasa berada bersama mereka.
“Keriga, membantu peserta didik agar mampu berdaptasi dan menyatu dengan warga sekolah dan lingkungan sekolah, mengetahui hak dan kewajiban serta mampu bertanggungjawab dalam kehidupan bersekolah,” jelasnya.
Tujuan khusus keempat, lanjutnya, memahami kehidupan sekolah dalam rangka wawasan wiyata mandalam, sehingga fungsi sekolah dan peserta didik dan masyarakat lingkungannya dapat mendukung terwujudkan kehidupan yang komprehensif.
“Tujuan khusus kelima, mendorong peserta didik untuk memulai kebiasaan belajar sesama peserta didik baru melalui diskusi dengan teman,” paparnya.
Ketua Kansia Pitoy, S.Pd., Gr., Sekretaris Rillya Lengkong, S.Pd., dan Bendahara Rolvi Pongoh, S.Fils.
Guru yang pernah menjabat sebagai wali kelas 9 ini menambahkan, selain kelima tujuan di atas kegiatan MPLS. Ini juga mendorong peserta didik untuk lebih berani mengungkapkan pendapatnya dan aktif mempertanyakan kebenaran pendapat orang lain, hingga mendukung perkembangan kepercayaan diri mereka
“Tujuan ketujuh mendorong peserta didik untuk aktif menambah pemahamannya melalui pengamatannya terhadap lingkungan. Dan kedelapan emotivasi peserta didik baru agar merasa bangga menempuh pendidikan di sekolahnya sehingga dapat memahami dan melaksanakan aturan-aturan sekolah yang baru dengan baik,” tandasnya. (Simon)