MANADO, JP – Ada banyak pihak yang memprediksi bakal calon Gubernur Sulawesi Utara Elly Engelbert Lasut (E2L) tidak akan diusung partai politik (parpol) menyusul bersatunya Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilgub tanpa Partai Demokrat saat ini.
Ada pula yang meragukan Bupati Kabupaten Kepulauan Talaud 2 priode ini maju lewat jalur independen karena dianggap sulit terwujud. Dan ada pula pihak yang sejak awal tidak menginginkan E2L maju Cagub di Pilkada Sulut dengan terus menerus melakukan kampanye negatif bahkan sampai pada kampanye hitam di media sosial demi merusak citra positif E2L dan menurunkan tingginya elektabilitas berdasarkan hasil survei dari lembaga survei. Pasalnya, dukungan masyarakat kepada E2L kian masif dari warga pemilih baik itu lintas agama, suku, kelompok maupun lintas parpol dan ini sejalan dengan hasil survei dari lembaga survei Indikator yang menempatkan elektabilitas E2L paling tinggi jauh di atas kandidat lainnya sebagai Gubernur Sulut pilihan masyarakat.
Namun sesungguhnya E2L masih berpeluang diusung lewat parpol, walau dukungan warga kepada E2L melalui pengumpulan formulir KTP terus bertambah dari hari ke hari. Karena dengan 6 kursi milik Partai Demokrat Sulut hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) tahun 2024 lalu, maka dibutuhkan tambahan 3 kursi lagi agar bisa mengusung ayah dari kepada ayah dari Hillary Brigitta Lasut (HBL), mantan Anggota DPR RI terhebat dari Dapil Sulut sekaligus peraih suara terbanyak di Pileg 2024 lalu ini.
Dari daftar parpol peraih kursi di Pileg 2024, terdapat 4 parpol yang masing-masingnya meraih 1 kursi, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Jika tiga dari keempat parpol ini sepakat berkoalisi dengan Partai Demokrat sudah cukup mengusung E2L sebagai Cagub Sulut karena sudah berjumlah 9 kursi, memenuhi syarat pencalonan di Pilgub.
Belum lagi komitmen E2L berkoalisi dengan rakyat yang digaungkan selama ini dan menjamurnya relawan yang all out mendukung E2L.
Dan mengingat besarnya peluang E2L terpilih di Pilgub Sulut, rasa-rasanya keempat partai ini lebih memilih berkoalisi dengan Partai Demokrat demi bisa berada pada kekuasaan.
Namun untuk bisa didukung tiga atau empat parpol tersebut, E2L harus melakukan dua hal ini sekaligus. Di satu sisi E2L wajib mendaftar di parpol-parpol tersebut dan di sisi lain harus mengantisipasi kemungkinan dua atau lebih dari parpol ini “diambil” parpol lainnya yang akan menjadi lawan E2L di Pilgub Sulut. Pasalnya, dari semua kandidat yang diusung Parpol maju Pilgub Sulut, E2L menjadi kandidat terberat yang bisa menggagalkan keinginan yang kuat dari parpol tersebut menjadi penguasa di Bumi Nyiur Melambai ini. (Simon)
COMMENTS