“Kami tidak ingin merebut kekuasaan. Tetapi yang ingin kami rebut adalah tanggungjawab. Kami ingin merebut tanggungjawab publik untuk menjadi orang yang paling melayani di Kota Manado ini.
Kami ingin kembalikan politik yang sebenarnya. Politik itu adalah kesejahteraan rakyat bukan politik menyengsarakan rakyat.
Kami percaya bahkan kita semua percaya bahwa tanggal 9 Desember nanti (2020) Tuhan sudah menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin di kota Manado.
Untuk itu, kita boleh berbeda warna, kita boleh berbeda partai bahkan kita boleh berbeda pilihan, tapi kita tidak boleh bermusuhan. Karena torang semua baku-baku bae di mana torang adalah tamang bae.
Terima kasih kepada seluruh pendeta, seluruh pastor, imam masjid, gembala, semua hamba Tuhan dan pelayan khusus yang selalu mendoakan pasangan MOR dan HJP, kepada tokoh masyarakat yang selalu mendoakan kami.
Terima kasih juga kepada partai politik pengusung dan pendukung MOR-HJP Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional dan Partai Kebangkitan Bangsa serta semua tim dan relawan MOR-HJP yang selalu berjuang dan bekerja membantu pemenangan MOR dan HJP.
Mari kita solid dan selalu terus mengandalkan Tuhan. Karena “Where there is people unity there is a blessings from God”, di mana ada persatuan pasti ada berkat dan harapan.
Semoga Tuhah berkerkenan dengan kerinduan kami pasangan calon nomor urut 3 bapak Mor Dominus Bastiaan dan Hanny Joost Pajouw. MDB-HJP Manado diberkati dan harapan jadi pasti”
Itulah komitmen Mor Dominus Bastian dan Hanny Joost Pajouw kepada warga Kota Manado.
Komitmen ini dilandasi keyakinan bahwa sesungguhnya ada 3 kekuatan besar yang bersatu memenangkan paslon nomor urut 3 ini.
Pertama, Calon Walikota Manado MOR Dominus Bastiaan. Sebagai seorang petahana dengan masa kepemimpinan hampir 5 tahun hingga saat ini MOR tentu dikenal luas dan memiliki kekuatan massa yang banyak dan riil.
Apalagi di Pilkada Manado tahun 2016 lalu, MOR saat berpasangan dengan GS Vicky Lumentut meraih suara 67.801 suara. Jika diasumsikan bagi sama rata, maka MOR memiliki 33.900 suara.
Jumlah ini belum ditambah dengan suara lain yang mengakui keberhasilan dari kinerja MOR sebagai Wakil Walikota Manado.
Kedua, Calon Wakil Walikota Manado Hanny Joost Pajouw (HJP). Selain dua kali bertarung sebagai Calon Walikota, HJP menjadi Anggota DPRD Sulawesi Utara dengan suara terbanyak di Dapil Manado. Khususnya ketika HJP berpasangan dengan Tonny Rawung (HJP-ToRa) berhasil meraih 60.564 suara. Jika dibagi rata HJP mengantongi 30.282 suara.
Ketiga, partai politik (parpol), tim sukses dan relawan. MOR-HJP didukung 3 parpol masing-masing Partai Demokrat, PAN dan PKB. Pada Pemilihan Legislatif tahun 2019 lalu, Partai Demokrat meraih 40.187 suara, PAN 18.160 suara dan PKB 3.595 suara.
Selain Parpol, MOR-HJP didukung Tim Sukses dan Relawan. Bahkan Tim Relawan MOR-HJP tembus angka 100. Selama ini hampir setiap hari MOR-HJP maraton melantik Tim Relawan baik itu di Sekretariat Tim Pemenangan MOR-HJP, Sekretariat Tim Independen, di Sekretariat HJP Kairagi maupun di lingkungan-lingkungan dan kelurahan. Bahkan tim relawan ini terus bergerak masif mencari dukungan warga sebanyak-banyaknya.
Dan jika kantong suara MOR, HJP dan 3 parpol pengusung ditotalkan maka berjumlah 126.124 suara atau sekitar 38,3 persen dari total 328.539 pemilih yang tercatat di Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada Manado.
“Ini bisa jadi modal suara 38 persen untuk MOR-HJP, mengingat di Pilkada Manado ada empat paslon, yang jika ingin menang harus meraih minimal 35 persen suara. Sehingga dengan modal 38 persen suara maka kemenangan ada pada paslon MOR-HJP,” ujar Pengamat Politik Sulut Stefanus Sampe Ph.D. (JPc)
COMMENTS