LUWU UTARA, JP- Pelbagai cara dilakukan para kepala daerah demi menyalurkan bantuan sosial (Bansos) kepada warga yang terdampak pandemi Covid-19, terlebih yang berada di daerah terpencil.
Ada kepala daerah yang menggunakan mobil dinas atau mobil pribadi, truk atau kapal laut. Ada pula yang menggunakan jetski demi menyalurkan bansos ke warga. Tapi ada juga kepala daerah yang menyalurkan bansos dengan memakai jasa perantara karena enggan menempuh medan berat menuju daerah terpencil.
Namun berbeda yang dilakukan Bupati Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Hajah Indah Putri Indriani. Wanita cantik ini benar-benar “perkasa”. Indah, sapaan akrabnya, sangat getol blusukan ke semua wilayahnya hingga yang terpencil sekalipun.
Ia tak hanya mengirimkan bansos secara merata, tapi ia sendiri yang turun langsung menyalurkan bantuan meski harus melewati medan yang terjal.
Dengan mengendarai sendiri sepeda motor trailnya, ia taklukan medan yang terjal demi berjumpa dan melihat langsung kondisi warganya yang tinggal di daerah terpencil dan meyalurkan bansos. Aksi nekad Indah ini diapresiasi warga dan viral di media sosial.
Aksi Indah ini bukan karena demi pencitraan diri jelang Pilkada Serentak 2020. Karena dia sudah sering melakukannya selama ini dan bahkan sebelum menjadi kepala daerah.
Bupati yang saat kuliah cukup populer karena kecerdasan dan kecantikannya ini ternyata juga seeorang dermawan. Di mana saat panen raya, ia pun mendatangi petani, lalu ia memborong hasil panen tersebut, dan membagikan kepada warganya secara gratis.
Selain itu, ia pun menggratiskan tagihan PDAM khusus bagi para pelanggan katagori pra sejahtera.
Alhasil, Indah makin dekat dan dicintai wargaranya. Meski kemudian dipecat oleh partainya dari jabatan Ketua Ketua DPC Gerindra Luwu Utara, namun Indah justru makin giat kerja kerja dan kerja untuk kesejahteraan warga yang dipimpinnya.
Tak sampai di situ, bupati perempuan pertama di Luwu Utara ini ternyata seorang dermawan yang toleran.
Terbukti, bupati yang pernah menjadi dosen di Universitas Indonesia dan beberapa perguruan tinggi ini pernah menghibahkan tanah pribadinya untuk kepentingan umat Hindu.
Ia bahkan sempat viral saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung Gereja Jemaat Ebenhaezer Masamba, yang terletak di Kelurahan Bone, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel, dan ikut menyumbang uang pribadinya untuk membantu panitia pembangunan.
Tak heran bila ibu dari dua anak ini banyak mendapat berbagai penghargaan, diantaranya penghargaan perencanaan terbaik tingkat Sulsel kategori inovasi bidang perencanaan, opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) oleh BPK bidang keuangan.
Ia juga pernah meraih penghargaan Percepatan pelayanan akte kelahiran gratis bidang kependudukan, kabupaten layak anak tahun 2017 dan 2018 bidang PP dan PA. Juga pernah meraih juara satu pengelola sistem informasi kesehatan teladan se-Sulsel bidang kesehatan, BKD Award sebagai pengelola kepegawaian terbaik Sulsel tahun 2018 dan puluhan penghargaan lainnya yang mentereng.
Semoga apa yang dilakukan oleh bupati cantik yang cinta lingkungan ini jadi inspirasi bagi yang lain. Ia bukan hanya sekedar pemilik nama “Indah”, tapi otak dan hatinya pun Indah, tanpa ada polesan pencitraan diri demi meraih kekuasaan. (JPc/Wahyu Sutono)
COMMENTS