JAKARTA, JP- Ketua Umum DPP Partai Golkar Ir Airlangga Hartarto dinilai berpeluang besar mendapat restu dan dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang.
Hal ini dipicu adanya sinyal keretakan antara Jokowi dengan PDI Perjuangan yang semakin kuat menyusul kepercayaan orang nomor satu di Indonesia itu kepada Airlangga.
Demikian analisis dari Pakar Komunikasi Politik Hendri Satrio
Menurutnya, selama pandemi Covid-19 menghantam Indonesia, Airlangga yang kini menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu diberikan tanggung jawab besar, seperti menjadi Ketua Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN).
Airlangga juga diminta menjadi panglima penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) bersama Luhut Binsar Pandjaitan yang juga kader Golkar.
Kepercayaan Jokowi ini berimbas pada beragam pencapaian Airlangga seperti mengeluarkan Indonesia dari resesi ekonomi.
Menurut Hendri, pandemi Covid-19 itu sangat diperhatikan masyarakat, sehingga tokoh yang berhasil menyelesaikan pandemi akan mendapat panggung politik yang bagus di mata masyarakat
Hal inilah yang membuat Hendri meyakini adanya indikasi restu dari Jokowi kepada Airlangga untuk melanjutkan tongkat kepemimpinan.
Bahkan dirinya mengatakan bahwa Jokowi terlihat ikut serta menentukan siapa calon penggantinya. Terbukti, ketika bertemu relawan, dia menginstruksikan untuk tidak cepat-cepat menentukan pilihan, tunggu arahannya.
Senada disampaikan Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago. Dikatakannya, jalan Airlangga maju di pilpres semakin mulus, imbas restu dari Jokowi. Malah dirinya menyebut kalau Airlangga itu menteri kesayangan Jokowi dan keduanya chemistry.
Menurut Pangi, keberhasilannya mengatasi beragam persoalan ekonomi, termasuk pandemi Covid-19 membuat Airlangga akan dapat restu Istana mendapat tiket capres atau cawapres.
Survei Charta Politika Indonesia
Sementara itu, Lembaga Survei Nasional Charta Politika Indonesia (CPI) merilis hasil survei terbarunya terkait dengan tingkat elektabilitas para tokoh atau pejabat politik di Indonesia. Survei itu dilakukan pada 12 hingga 20 Juli 2021 melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur dan jumlah sampel yang dilibatkan sebanyak 1200 responden ersebar di 34 Provinsi di Indonesia. Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error kurang lebih 2.83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Di mana Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga kader terbaik PDI-P ini menjadi pejabat politik yang memiliki elektabilitas tertinggi menjadi Presiden masa mendatang, bahkan mengalahkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Menariknya, dikatakan Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dominan responden yang memilih Ganjar merupakan pemilih dari PDI-P ketimbang kader PDI-P lain yakni Puan Maharani yang adalah ketua DPR RI sekaligus putri dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri. mengalahkan Puan Maharani
Di mana berdasarkan survei CPI pemilih darI PDI-P yang memilih Ganjar sebanyak 44,7 persen sedangkan Puan hanya 4,8 perden. Bahkan ditemukan pemilih PKB terbelah antara memilih Ganjar dan Anies Baswedan. (JPc)
COMMENTS