MANADO, JP- Pilkada Manado begitu dinamis. Pergerakan hampir semua partai politik (Parpol) dan para kandidat dalam membangun komunikasi dan lobi-lobi politik serta koalisi parpol sangat masif dan kadang mengejutkan.
Manuver politik dengan saling “menyalib” kerap terjadi diantara kandidat dan parpol demi mendapatkan restu dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Parpol. Bahkan ada sejumlah parpol yang sudah menyampaikan ke publik pasangan calon mereka yang berpeluang diusung di Pilkada Manado, meski belum ada keputusan final dari DPP.
Namun tidak bagi PDI Perjuangan. Sampai saat ini, partai berlambang banteng moncong putih ini terlihat diam, bahkan seakan hanya menjadi penonton menyaksikan manuver politik yang tengah dimainkan lawan politiknya. Buktinya, partai ini belum mengumumkan ke publik siapa kandidat yang diusung.
Maklum, PDIP merupakan satu-satunya partai yang bisa mengusung calon tanpa koalisi partai karena memiliki 10 kursi di DPRD Manado, melebihi syarat yang ditetapkan dalam mengusung calon yakni 8 kursi atau 20 persen perolehan kursi di DPRD Manado.
Meski terkesan diam, bukan berarti PDIP tidalk bergerak dalam menghadapi Pilkada Manado ini.
Seperti yang disampaikan Ketua DPD I PDIP Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey SE. Ia mengaku partainya masih menimbang pasangan calon yang bakal diusung di Pilkada Kota Manado 2020.
“Tidak perlu terburu-buru menetapkan pasangan calon, karena PDIP sudah punya tiket untuk mengusung calon,” ujarnya.
Ia mengatakan, PDIP punya mekanisme, punya alat ukur. Dan saat ini sudah menyeleksi 14 figur, nanti akan ditentukan siapa yang diusung.
“Pasangan calon yang diusung harus saling kenal dan berkomitmen, sehingga setelah terpilih jangan bakalae (bertengkar, red). Kalau ribut, siapa yang rugi? Rakyat kan,?” kata Bendahara Umum DPP PDIP Sulut ini.
Sementara itu, Pengamat Politik Sulut Fanny Sampe mengatakan meski dikesankan diam namun bukan berarti tidak bergerak. Ia meyakini, PDIP tetap membuka diri bagi partai lain untuk bergabung demi menambah kekuatan.
“Saya kira PDIP juga membangun komunikasi politik dengan parpol lain. Tapi lebih pada membuka diri bagi parpol mana yang mau bergabung dan mendukung calon dari PDIP. Dan saya yakin ada beberapa parpol yang sudah membangun komunikasi dengam PDIP,” tukasnya.
Menurut Sampe, akan sangat rawan bagi partai lain jika PDIP mendapat dukungan dari beberapa partai.
“Kalau nanti ada beberapa parpol bergabung dengan PDIP di Pilkada Manado, itu tentu bisa jadi ancaman bagi partai lain. Bisa-bisa ada partai yang tidak bisa mengusung calon karena tidak memenuhi syarat 8 kursi,” tandasnya. (JPc)
COMMENTS