MANADO, JP- Pengamat Politik Sulawesi Utara Stefanus Sampe Ph.D angkat bicara soal polemik terkait dugaan hoax yang disebarkan oleh Calon Wakil Walikota Manado Harley Mangindaan lewat media online.
Ia mengatakan, apa yang dilakukan Ai bakal menggerus suara pasangan calon Julyeta Paulina Amelia Runtuwene dan Harley Mangindaan (PAHAM) karena yang disampaikan tidak sesuai fakta.
“Apa yang dilakukan Ai itu blunder. Dan itu bukan meningkatkan elektabilitas tapi justru sebaliknya menurunkan elektabitas PAHAM,” ujarnya.
Menurut dosen FISIP Unsrat Manado ini, sebagai kandidat seharusnya Ai menyampaikan sesuatu kepada masyarakat secara benar dan sesuai fakta.
“Dengan bantahan dari HJP itu sama saja menegaskan ke publik bahwa Ai berbohong kepada masyarakat lewat pernyataannya,” jelasnya.
Sampe meyakini jika pernyataan AI merupakan bentuk klaim yang bertujuan meningkatkan elektabilitas PAHAM.
“Tapi sayangnya pernyataan Ai langsung dibantah HJP, sehingga terungkap ke publik kalau Ai sudah menebar hoax. Ini bahaya. Karena kandidat tidak boleh berbohong kepada masyarakat,” tegasnya.
Menurut Sampe, dalam Pilkada kandidat dan pendukungnya diminta untuk menjalankan politik kejujuran, politik santun dan bukan politik kebohongan atau hoax.
“Citra seorang kandidat dilihat dari pernyataannya apakah benar dan sesuai fakta atau tidak. Ingat, saat ini publik sedang menilai para kandidat yang maju di Pilkada,” tandasnya.
Diketahui, polemik ini berawal ketika Ai menghadiri acara Deklarasi dan Pelantikan Brigade MOR-HJP di Pumorrow.
Namun pasca kegiatan itu, Putra EE Mangindaan ini mengaku ke pendukungnya kalau di acara itu HJP sempat menyampaikan kepadanya soal hasil survey bahwa elektabilitas PAHAM berada di atas MOR-HJP dan hal ini disampaikan ke wartawan lalu kemudian dipublis oleh media www.manadotempo.com.
Sontak, pernyataan Ai mengejutkan HJP dan langsung melakukan klarifikasi ke media. Kepada wartawan, HJP mengaku tidak pernah membicarakan soal survey dengan Ai.
“Banyak saksinya termasuk ada wartawan yang mendengar percakapan kami. Saya tidak pernah katakan seperti yang dikatakan Ai. Ai terlalu banyak drama Korea,” kata HJP.
Yang sebenarnya menurut HJP, di acara itu Ai justru sempat ditemui wartawan hendak menyampaikan informasi survey kepada Ai, namun justru Ai yang melarangnya. Menurut HJP, justru Ai yang mengatakan kepadanya bahwa hanya PAHAM dan Mor-HJP yang bersaing ketat, namun ia katakan kompetisi masih berlangsung.
Bagi HJP, hasil survey internal Partai Demokrat dan PAN yang mengusung mereka menempatkan MOR-HJP di posisi teratas elektabilitas paslon di Pilkada Manado, namun HJP mengaku pihaknya tidak mau mengembar-gemborkan ke publik. Karena itu dikatakan HJP, sangat aneh kalau dia mengakui paslon lain lebih kuat dari mereka. (JPc)
COMMENTS